Atasi Masalah Irigasi Petani di Karangasem, GMT Bantu 100 Unit Bronjong | Bali Tribune
Diposting : 16 August 2020 18:06
Husaen SS. - Bali Tribune
Bali Tribune / Penanggungjawab GMT, I Gusti Made Tusan saat menyerahkan bantuan sembako kepada anggota Majelis Subak Kecamatan Karangasem

Majelis Subak Karangasem keluhkan dana BKK Provinsi yang tak kunjung cair, hingga Subak harus berhutang guling dan perlengkapan upacara.

balitribune.co.id | Amlapura - Majelis Subak Kecamatan Karangasem, merapat dan secara bulat menyatakan mendukung serta siap memenangkan pasangan Balon Bupati-Wakil Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri-I Made Sukerana (Massker) pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Kebulatan tekat tersebut disampaikan oleh anggota Majelis Subak Karangasem saat bersilaturahmi ke kediaman IGA Mas Sumatri di Jro Subagan, Minggu (16/8/2020).

Dalam kunjungannya itu, para anggota Majelis Subak ini diterima oleh Penanggungjawab GMT, I Gusti Made Tusan yang juga suami dari IGA Mas Sumatri. Dalam kesempatan itu I Gusti Made Tusan yang didampingi sejumlah tokoh diantaranya, Ida Made Oka, Ni Nyoman Suparni serta sejumlah tokoh lainnya, berbincang hangat dengan para anggota Majelis Subak.

Berbagai masukan dan aspirasi disampaikan oleh para anggota Majelis Subak, kepada Penanggungjawab GMT, berkaitan dengan kondisi sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Karangasem, utamanya yang berada di wilayah Kecamatan Karangasem. Diantaranya mengenai masalah irigasi atau kerusakan bronjong atau bendungan yang mengakibatkan para petani di Kecamatan Karangasem kesulitan untuk mendapatkan air guna mengairi sawah mereka.

I Ketut Loka, Klian Subak Kayahan, Jasri yang juga Sekretaris Majelis Subak Karangasem, menyampaikan irigasi menjadi masalah yang dihadapi oleh petani di Karangasem, ketatnya air tidak jarang membuat sejumlah lahan pertanian gagal panen dan tidak bisa ditanami. Untuk itu pihaknya berharap nantinya ada solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

“Soal irigasi ini menjadi kendala kami.. di Jasri satu tempek baru bisa nanam padi setahun sekali karena tidak ada air, bendungan juga sudah jebol. Di subak saya ada 30 hektar yang membutuhkan perbaikan irigasi. Kami mempohon nantinya ini bisa menjadi skala prioritas,” pintanya.

Selain itu, pihaknya juga mempersoalkan dana BKK Provinsi Bali yang sampai saat ini tak kunjung cair, dimana dana yang tak jelas kapan akan cair itu tidak lagi bisa dipergunakan untuk perbaikan atau pembangunan saluran irigasi, namun hanya untuk piodalan saja. “Sampai saat ini BKK belum cair,  Subak kami terpaksa masih berhutang guling 4 ekor dan perlengkapan upacara lainnya,” kesahnya.

Tanpa basa-basi lagi, usai mendengar keluhan dari anggota Majelis Subak Karangasem tersebut, I Gusti Made Tusan langsung menyumbangkan 100 unit bronjong untuk perbaikan bendungan atau pengempel irigasi serta melunasi hutang guling dan perlengkapan upacara subak bersangkutan. “Saya sumbangkan 100 unit bronjong untuk Subak Kayahan, supaya masalah irigasi bisa terselesaikan. Pertanian menjadi sektor penting yang harus didukung oleh semua pihak, terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang ini,” tegas I Gusti Made Tusan.