BALI TRIBUNE - Sebagai hasil dari pembinaan atlet berkesinambungan, kini di Badung banyak atlet-atlet muda potensial, dan siap diturunkan di ajang Porprov Bali XIII/2017 September mendatang di Gianyar. Karenanya, adanya pembatasan umur atlet yang boleh berlaga di event dua tahunan skala Bali itu, sepenuhnya KONI Badung mendukung.
Ketua Umum KONI Kabupaten Badung, Si Putu Raka Arnaya, Jumat (19/5) mengaku tidak khawatir soal pembatasan umur atlet yang akan diterapkan KONI Bali di ajang tersebut. Bahkan Si Putu Raka Arnaya tetap optimistis Badung kembali merebut juara umum Porprov Bali ketujuh kalinya.
“Kalau soal regenerasi atlet kami berkelanjutan di Badung, bahkan tak kekurangan atlet muda. Makanya, begitu Porprov lebih mengutamakan pembatasan umur atlet lebih muda 23 tahun ke bawah, kami siap menurunkan atlet-atlet muda,” ucapnya.
Menurut Raka Arnaya, selama ini proses pembinaan atlet di Gumi Keris jalan terus. Itu artinya, atlet-atlet muda di semua cabor yang dipertandingkan di Porprov, Badung tidak kekurangan atlet. Karena programnya jelas dan terarah sejak dulu. Sehingga Badung siap mengikuti 34 cabor dan nomor yang dipertandingkan di Porprov nanti.
“Nanti jumlah atlet Badung berkisar 900 atlet. Dan, itu jumlah yang cukup lumayan untuk bisa kembali mengantarkan juara umum dengan estimasi medali emas di atas 150 keping medali,” ungkap Raka Arnaya.
Jika mampu mewujudkan medali emas sesuai target awal, niscaya predikat juara umum akan kembali diraih Badung di Porprov Bali. “Kami sangat tidak mempermasalahkan atlet muda, bahkan Badung komitmen mendukung. Karena ini proyeksi untuk kepentingan Bali di ajang PON nantinya. Jadi, Badung siap mempertahankan prestasi yang kami raih di Porprov-Porprov sebelumnya,” terang Raka Arnaya.
Apalagi, dukungan pengkab cabor juga positif. Tentu dengan penambahan jumlah cabor yang dipertandingkan lagi empat cabor. Makanya, Badung kembali optimis menambah pundi-pundi medali emas jika dibandingkan dengan Porprov sebelumnya di Buleleng yang hanya mempertandingkan 30 cabor.
Soal tes fisik atlet tahap 1 yang akan digelar Sabtu hari ini, itu merupakan tes fisik awal untuk mengetahui kebugaran atlet yang akan diturunkan. Mengingat, Badung rutin melakukan tes fisik saat gelaran multi event dua tahunan.
Bahkan, tes fisik itu, kata Raka Arnaya, digunakan sebagai ajang penentuan promosi dan degradasi atlet. “Saat ini masing-masing cabor belum menentukan jumlah definitifnya, tes fisik ini bagus sebagai dasar untuk mengirim atlet,” imbuh Raka Arnaya.
Ia mengatakan, jadwal tes fisik tahap II yang tetap bekerja sama dengan Undiksha Singaraja itu, dihelat bulan Agustus. Dengan harapan tetap ada progress peningkatan dari sisi kebugaran atlet secara menyeluruh.