Denpasar, Bali Tribune
Keberadaan vaksin palsu yang akhir-akhir ini santer beredar yang sempat meresahkan masyarakat di Bali, dipastikan tidak ada vaksin palsu di Pulau Bali. Hal ini ditegaskan Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali yang bekerja sama dengan intansi terkait di kabupaten/kota setelah menyisir seluruh fasilitas kesehatan swasta. “Mulai ke rumah sakit, klinik, dokter spesialis, hingga bidan praktik, sudah kami telusuri, dan tidak terdapat vaksin palsu yang beredar,” tegas Kepala Diskes Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, Selasa (12/7).
Suarjana mengatakan berdasarkan hasil penyisiran, vaksin di Bali aman dari peredaran vaksin palsu yang terjadi di bebarapa kota di Indonesia. Ia menambahkan, telah mengerahkan hampir setengah dari pegawai Diskes Provinsi Bali untuk melakukan penyisiran. Tidak hanya staf, tetapi termasuk para pejabatnya seperti para kepala bidang (kabid), kepala unit pelaksana teknis (KUPT) hingga kepala seksi (Kasi).
Ia menambahkan selain melibatkan para pegawai Diskes Provinsi Bali, juga melibatkan para petugas Diskes Kabupaten/Kota untuk ikut melakukan penelusuran ke seluruh Bali. “Di samping itu, kami memantau pusat-pusat layanan kesehatan di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Sebagai upaya menjamin keaslian vaksin, Suarjaya mengimbau masyarakat agar pergi ke sarana kesehatan milik pemerintah untuk mendapatkan vaksin. “Di sarana pemerintah, vaksinnya selain gratis juga terjamin keasliannya,” katanya.
Suarjaya mengingatkan, meskipun masyarakat terpaksa harus ke fasilitas kesehatan swasta untuk mendapatkan imunisasi tambahan, masyarakat bisa menanyakan darimana vaksin diperoleh kepada petugas kesehatan.
“Pasien berhak menanyakan keaslian vaksin. Vaksin palsu itu memang sangat mirip dengan yang asli tetapi masih ada bedanya. Dilihat dari tutupnya, kalau segelnya bagus itu asli, di labelnya itu ada hologramnya, nomor batch juga jelas. Sedangkan kalau vaksin palsu itu nomor batch-nya agak samar,” ucapnya.