Diposting : 31 May 2021 00:07
Hans Itta - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra menanggapi, soal penanganan pandemi Covid-19 di Bali, yang mendapatkan rapor D dari Kementerian Kesehatan.
"Itu, informasi resminya belum kami dapatkan yang beredar ada informasi seperti itu. Tapi informasi resmi belum ada kepada kami pemerintah daerah. Kemudian indikator-indikator kami belum tau. Nanti kami akan cek lagi apa indikator-indikatornya," kata Indra, di Denpasar, dikutip dari merdeka.com, Sabtu (29/5).
Namun, menurut Indra untuk penanganan Covid-19 di Pulau Dewata, dari update kasus harian sudah mengalami penurunan dan tingkat kesembuhan pasien sudah mencapai 95 persen.
"Kita, bisa lihat dari angka-angka yang merupakan indikator-indikator resmi dari penanganan Covid-19. Pertama, kasus update hariannya mengalami penurunan sekarang kita sudah berada di dua digit beberapa hari. Tingkat, kesembuhan kita sudah 95 persen," imbuhnya.
Selain itu, Bed Occupancy Ratio (Bor) di setiap rumah sakit di Bali yang menangani pasien Covid-19 semakin menurun dan kasus-kasus aktif Corona di Bali, semakin berkurang.
"Bor kita semakin mengecil, itu indikator-indikator. Kemudian, kasus aktifnya semakin berkurang lalu vaksinasi yang kita lakukan memiliki tingkat kecepatan dan (penanganan) yang sangat baik," ujarnya.
"Yang, bisa mengungguli daerah-daerah lain di Indonesia. Itu, indikator yang resmi, ada semua indikasi itu penanganan Covid-19 di Bali ini semakin sangat baik. Makannya, kalau ada penilaian lain memberikan kami belum konfirmasi tentang indikator-indikatornya," sambungnya.
Ia juga menyatakan, bahwa dalam penilaian itu, tentu pihaknya tidak terganggu. Karena, selama ini untuk menangani Pandemi Covid-19 di Bali terus bersinergi dengan banyak pihak lainnya.
"Satgas dan pemerintah TNI, Polri, dan perguruan tinggi dan elemen masyarakat lainnya, terus membangun sinergi yang semakin kuat untuk melakukan upaya-upaya bersama pengendalian Covid-19," ujarnya.
"Misalnya, sekarang arus balik setelah Idhul Fitri kita kawal bersama-sama di pintu-pintu masuk Bali. Jadi, itu bentuk sinergistas dan ternyata sinergitas ini membuahkan hasil yg cukup baik. Terbukti, meskipun ini arus balik tapi angka Covid-19 kita mengalami (penurunan)," ujar Indra.
Seperti diketahui, penanganan Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta tengah menjadi sorotan. Hal ini terjadi karena Pemprov DKI menjadi satu-satunya provinsi yang mendapat rapor merah atau nilai E dalam penanganan pandemi Covid-19.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menilai penanggulangan Covid-19 Ibu Kota Jakarta paling buruk dari provinsi lain.
Selain itu, semua provinsi di Pulau Kalimantan bernilai D, semua provinsi di Sulawesi bernilai C, di Pulau Jawa kecuali Jakarta bernilai D, hampir semua provinsi di Pulau Sumatera Bernilai D, Bali bernilai D, NTB bernilai D, NTT bernilai C, Maluku dan Maluku Utara bernilai C, Papua Barat bernilai D, serta Papua bernilai C.