Denpasar, Bali Tribune
Partai Golkar dijadwalkan akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Mei mendatang. Hanya saja belum diketahui secara pasti, tanggal serta tempat pelaksanaan suksesi kepemimpinan pasca-konflik internal yang melanda Partai Golkar selama setahun lebih itu.
Di tengah kondisi ini, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) malah kembali mendaulat Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan Munaslub. Permintaan Bali menjadi tuan rumah ini bahkan disampaikan langsung ARB melalui saluran telepon kepada Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Ketut Sudikerta.
“Saya ditelepon oleh ketua umum, saat masih di Australia. Beliau minta kesediaan Bali untuk menjadi tuan rumah Munaslub Partai Golkar,” kata Sudikerta, di Sekretariat DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Minggu (3/4).
Dijelaskan, sesungguhnya ada dua agenda besar yang disiapkan DPP Partai Golkar, yakni sosialisasi calon ketua umum Partai Golkar dan Munaslub Partai Golkar. Semula, Sudikerta mengaku jika Bali hanya siap untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan sosialisasi calon ketua umum. Alasannya, menjadi tuan rumah sosialisasi calon ketua umum lebih ringan dibandingkan dengan tuan rumah Munaslub.
“Awalnya saya pilih sosialisasi calon ketua umum, karena kerjanya lebih ringan. Menjadi tuan rumah Munas tugasnya sangat berat, sebagaimana pengalaman beberapa waktu lalu. Sebab harus melakukan persiapan teknis, pendanaan dan pengamanan,” ujar Sudikerta.
Sayangnya, keinginan Bali untuk menjadi tuan rumah sosialisasi calon ketua umum ini justru ditolak oleh DPP Partai Golkar. DPP Partai Golkar malah ngotot, agar Sudikerta melayangkan syarat sehingga DPP Partai Golkar mendukung pelaksanaan Munaslub dari sisi material. Adapun Bali sebagai tuan rumah, hanya mempersiapkan secara teknis.
“Saya sudah minta agar (Munaslub) tidak di Bali, tetapi ditolak. Makanya saya minta DPP Partai Golkar support materialnya. Apakah nanti benar-benar dilaksanakan di Bali, akan menunggu keputusan pleno DPP Partai Golkar,” tutur Sudikerta.
Disinggung soal calon ketua umum DPP Partai Golkar yang didukung DPD Partai Golkar Provinsi Bali pada Munaslub nanti, Sudikerta mengatakan, pihaknya belum menentukan sikap. “Kalau pandangan siapa calon yang akan kami usung di dalam hati sudah. Namun kami masih tunggu sosialisasi ulang yang akan digelar pertengah April ini,” ujarnya.
Dikatakan, dari lima calon ketua umum yang sebelumnya sempat menggelar sosialisasi dan konsolidasi ke DPD Partai Golkar Provinsi Bali, semuanya cukup berkualitas. “Jadi, untuk kepastian sikap, kami masih menunggu sosialisasi ulang. Intinya kami ingin Ketua umum ke depan adalah pemimpin yang bisa membesarkan Partai Golkar,” pungkas Sudikerta yang didampingi Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry.