Bali, Percontohan Pengelolaan Keuangan Mikro | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 1 November 2018 21:59
Arief Wibisono - Bali Tribune
Kunjungan LPN Sumatra Barat ke LPD Kesiman.
 
BALI TRIBUNE - LPN (Lumbung Pitih Nagari) yang merupakan lembaga keuangan pedesaan yang tersebar di wilayah Sumatera Barat mengadakan kunjungan kerja ke LPD Kesiman di Denpasar, Rabu (31/10). Tujuan kunjungan ini  tidak lain untuk mempelajari pengembangan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) yang dinilai sangat sukses di Bali.
 
“Sejatinya LPD awalnya pernah belajar ke LPN yang merupakan cikal bakal pengelolaan keuangan sekala mikro, namun dalam perjalanannya LPD lebih berhasil. Jadi kita belajar ke Bali,” ujar Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatra Barat Irsyad selaku ketua rombongan saat berkunjung ke LPD Kesiman.
 
Rombongan diterima Ketua BKS LPD Provinsi Bali Drs. Nyoman Cendikiawan, Ketua LP LPD Bali Nyoman Arnaya dan Ketua LPD Kesiman Wayan Rayun, MBA di kantor LPD Kesiman. Irsyad mengakui LPN di wilayahnya makin meredup, sebagian ada yang merger ke lembaga keuangan lain dan ada pula yang mati suri. Bahkan yang tinggal sekarang ini sangat sedikit, jauh dibandingkan LPD di Bali.
 
“Di Padang saja total aset LPN sekitar Rp23 miliar dengan anggota hanya 200,” ujarnya. Karena itu kedatangannya ke Bali ini diharapkan bisa menjadi motivasi dan membangkitkan LPN yang ada agar bisa tumbuh dan berkembang. “Untuk majunya sebuan usaha manajemen sangat penting. Karena itu kita akan belajar pengelolaan LPD di Bali yang sangat luar biasa perkembangannya ini,” tambah Irsyad.
 
Sementara itu Ketua BKS LPD Provinsi Bali Nyoman Cendikiawan mengatakan kedatangan rombongan LPN Sumatra Barat ini selain untuk mempelajari pengelolaan LPD, juga sebagai kunjungan balasan LPD Bali yang sudah dua kali ke Sumatra Barat. Dikatakan LPD di Bali saat ini berjumlah 1.433 dengan aset seluruhnya Rp 20,5 triliun. Keberhasilan pengelolaan LPD selain karena adat dan budaya juga kuatnya ikatan kekerabatan yang ada di masyarakatnya. Kontribudi LPD bagi pelestarian desa adat juga menjadi salah satu faktor yang memperkut eksistensi LPD.
 
Sedangkan Ketua LPD Kesiman Wayan Rayun dalam kesempatan ini  mengatakan lembaga keuangan yang dikelolanya itu telah berdiri sejak tahun 1991 dengan aset Rp226 miliar (catatan akhir tahun 2017). LPD Kesiman menaungi 31 banjar, 3 desa dinas dan 4.650 KK. “Dukungan masyarakat yang kuat dan peran serta prajuru desa adat membuat LPD Desa Pakraman Kesiman tetap ajeg dan berkembang hingga saat ini di tengah persaingan dan perlemahan ekonomi seperti saat ini,” jelas mantan PNS di Gianyar ini. Di akhir kunjungan tersebut dilakukan tukar menukar cinderamata