BALI TRIBUNE - Informasi tentang pembangunan Bandara Internasional Bali Barat (Bandara Buleleng), yang sempat tidak menentu, kini mulai terang. Dipastikan ground breaking (peletakan batu pertama) dilakukan Agustus 2018.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, memberi kepastian itu kemarin. Bahkan, janjut Luhut, ground breaking yang dijadwalkan Agustus 2018 mendatang akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widoso (Jokowi).
“Saya sangat gembira mendengar pernyataan Pak Luhut setelah dijelaskan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, bahwa beliau akan segera mengusulkan ke Presiden agar bulan Agustus ground breaking,” kata Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, Nengah Tamba, akhir pekan kemarin.
Bagi Tamba, ini patut diapresiasi. “Itu sangat luar biasa dan kita tidak lagi berpikir, mau di darat atau dilaut. Silahkan dikaji, di mana layaknya,” tandas Tamba, yang belakangan populer dengan tagline TMS (Tamba Menuju Senayan) ini.
Bakal Calon Anggota DPR RI dari Partai Demokrat ini berharap, pembangunan Bandara Buleleng segera diwujudkan. Ini sesuai komitmen pemerintah Provinsi Bali untuk menjaga keseimbangan pembangunan antara utara dan selatan Bali.
Terkait lokasi rencana pembangunan bandara, TMS menegaskan, hal itu bukan menjadi masalah yang serius sepanjang sesuai kajian. Ia pun berharap izin Penlok (penetapan lokasi) Bandara Buleleng, segera turun.
“Penlok harus segera turun, biar bisa persiapan. Karena preparing perlu waktu lama,” tegas TMS.
Dikatakan, jika izin Penlok turun, maka akan melengkapi kebahagiaan masyarakat Bali. Apalagi beberapa pekan kemarin, masyarakat dibuat galau lantaran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan bahwa rencana pembangunan Bandara Buleleng tidak layak.
“Dengan kabar terbaru ini, kita sudah sangat gembira. Apalagi kalau Penlok turun, tentu kita bahagia. Apalagi dari peristiwa kacau balau kemarin, bikin orang stroke. Sekarang mendengar seperti ini dari Menteri, seperti hadiah. Mimpi mau jadi kenyataan, mudah - mudahan dream come true,” ucapnya.
Bagi TMS, pembangunan infrastruktur jalan tol dan bandara, seperti hadiah yang dinanti - nanti masyarakat Bali yang telah memberikan suara di atas 70 persen untuk menjadikan Jokowi sebagai Presiden RI.
“Ini kado untuk Bali. Hadiah ini pantas, apalagi keseimbangan pembangunan di Bali Selatan dengan Bali Utara, adalah mimpi masyarakat Bali selama ini,” pungkas TMS.