
balitribune.co.id | Mangupura - Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menegaskan bahwa langkah kecil dalam meningkatkan literasi keuangan hari ini adalah bagian penting menuju Indonesia Emas 2045. Hal itu ia sampaikan dalam acara bertajuk "Ngobrol Pintar Seputar Keuangan Yuk!" (NGOPI KUY) di Gedung Widya Padma, Politeknik Negeri Bali, Senin (25/8).
Menurutnya, Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) lahir dari semangat bersama untuk menjadikan literasi dan inklusi keuangan sebagai pondasi utama kemandirian bangsa. “Cerdas keuangan bukan hanya soal mengatur uang pribadi, tapi juga agar masyarakat terhindar dari praktik merugikan sekaligus siap memanfaatkan peluang ekonomi,” ujarnya.
Sebagai bank milik masyarakat Bali, BPD Bali berkomitmen menjangkau semua lapisan, mulai dari pelajar, mahasiswa, UMKM, petani, nelayan, hingga calon pekerja migran. Pada semester ini, Bank BPD Bali telah melaksanakan 283 kegiatan edukasi, meningkat dari tahun sebelumnya. Program yang dijalankan antara lain: Goes to Banjar, menyasar perempuan, disabilitas, UMKM, petani, dan nelayan; Goes to School, bagi pelajar; Edukasi untuk calon PMI dan keluarganya; Sosialisasi lewat kanal media sosial resmi; Pembentukan Duta Literasi, yang kini berjumlah 46 orang.
Selain itu, BPD Bali juga menggelar Training of Trainers untuk calon Duta Literasi agar mampu mengedukasi lebih banyak masyarakat.
Upaya tersebut membuahkan hasil. Bank BPD Bali berhasil meraih penghargaan dalam Financial Literacy Award 2025 yang digelar OJK; juara pertama kategori Video Pendek dan juara kedua kategori Jingle. Bank BPD Bali juga masuk 35 besar PUJK dengan program literasi terbaik serta finalis Bank Implementasi KEJAR terbaik BPD.
Di kesempatan yang sama, Pemerintah Kota Denpasar turut diganjar penghargaan Kejar Awards atas dukungan dalam program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Sudharma menambahkan, program literasi ini telah masuk dalam rencana bisnis BPD Bali, di antaranya lewat Bank Goes to Campus dengan program tabungan SIMUDA. “Harapan kami, budaya cerdas keuangan bisa tumbuh berkelanjutan, merata, dan menjadi kekuatan bersama membangun negeri,” tegasnya.
Ia menutup dengan ajakan untuk terus menggaungkan semangat “Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045".