balitribune.co.id | Denpasar - "Dengan penurunan suku bunga BI baru-baru ini, diharapkan membuka ruang bagi bank untuk mengakselerasi pertumbuhan kredit, guna membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentunya, dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, bank terus berkomitmen untuk mendukung aspirasi nasabah baik individu dan bisnis," demikian disampaikan presiden direktur salah satu bank umum, Parwati Surjaudaja dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, untuk mencapai pertumbuhan, bank menghadirkan produk dan solusi keuangan yang semakin komprehensif untuk nasabah. "Memasuki kuartal ketiga tahun ini, bank semakin tangguh dengan mencatatkan kinerja yang tumbuh secara konsisten. Pertumbuhan aset yang mencapai 16% dan dana pihak ketiga sebesar 8% mencerminkan kepercayaan nasabah yang semakin besar terhadap bank," ungkapnya.
Ia menyebutkan, pada kuartal III tahun 2024 ini pertumbuhan laba bersih sebesar 25% year on year (YoY) didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 10% YoY, seiring dengan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan. Kualitas kredit juga senantiasa membaik, terlihat dari Kredit Bermasalah Bruto dan Loan at Risk yang turun masing-masing 0,1% dan 0,2%, sehingga masing-masing menjadi 1,8% dan 5,6% pada kuartal ketiga tahun 2024. Kredit ritel tumbuh sebesar Rp10,6 triliun atau 21% YoY, dan kredit perbankan bisnis tumbuh sebesar Rp6,4 triliun atau 7% YoY.
Selain itu, Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 13,9%. Kondisi likuiditas bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 259,5%, jauh di atas ketentuan regulator. Dari sisi pembiayaan, per 30 September 2024, bank telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) sebesar Rp35,54 triliun, dimana 45,3% di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk sustainability-linked loan dan green financing.
Jumlah transaksi melalui e-channel, baik untuk individu dan bisnis juga terus meningkat, dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 58% YoY. Pengguna aktif individu internet banking dan mobile meningkat sebesar 30% YoY, sedangkan pengguna Business Mobile untuk nasabah korporasi mengalami peningkatan jumlah pengguna sebesar 30% YoY dan jumlah transaksinya meningkat sebesar 64% YoY.