Denpasar, Bali Tribune
Instalasi Forensik RSUP Sanglah melakukan pemeriksaan luar (PL) terhadap jenazah bayi yang ditemukan di toilet Klinik Penta Medica di Jalan Raya Malboro Barat, Denpasar, Minggu (17/4).
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustiyadi kemarin, mengatakan, bayi yang ditemukan di toilet Klinik Penta Medica tersebut sudah dalam keadaan membusuk.
“Jenazah bayi yang diantar menggunakan ambulance milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar tersebut kami terima pada pukul.12.30 Wita sudah dalam keadaan membusuk, dan langsung kami lakukan PL,” ujar Dudut Rustiyadi.
Lebih jauh dia mengatakan, jenazah bayi malang tersebut berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan meninggal dunia sekitar dua hingga tiga hari sebelum diketemukan. Panjang badan bayi sendiri, lanjut dia, mencapai 32 cm dengan berat badan 500 gram.
Untuk umur bayi tersebut diperkirakan berusia enam bulan kandungan. Dia juga menambahkan bahwa dalam kasus tersebut ada indikasi aborsi. "Bayi ini belum cukup untuk hidup di luar kandungan. Jadi bisa diduga, jika jenazah bayi ini hasil aborsi," ungkapnya.
Pasca-penemuan jenazah bayi tersebut, Bali Tribune mendatangin Klinik Penta Medica. Suasana di klinik tersebut terlihat tetap ramai didatangi pasien untuk mendapat perawatan di klinik tersebut. Tetapi, tidak tampak adanya kegusaran yang ditunjukkan para petugas medis di klinik tersebut, dan seakan tidak sedang terjadi masalah apapun.
Sayangnya, tidak satu pun staf maupun manajemen dari klinik ini yang bisa dimintai keterangan terkait kejadian adanya penemuan jenazah bayi berjenis kelamin perempuan tersebut.
Anehnya lagi, Klinik Penta Medica yang buka selama 24 jam ini, tidak menerima pasien yang mau melahirkan. "Iya, klinik kami memang tidak untuk persalinan," kata salah seorang staf di Klinik Penta Medica bernama Riska.
Riska menambahkan bahwa dirinya tidak diizinkan oleh pihak manajemen untuk memberi keterangan lebih lanjut kepada siapapun termasuk awak media terkait penemuan jenazah bayi tersebut.
Selain itu, pihak manajemen belum bisa memberi keterangan karena sedang dimintai keterangan di Polresta Denpasar. "Pihak manajemen kami saat ini masih di Polresta, kalau mau minta keterangan bisa langsung menyusul ke sana," katanya.