balitribune.co.id | Amlapura - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite terus saja terjadi di sebagian SPBU di Karangasem. Yang sulit dan sesing kosong yakni BBM jenis Solar. Dari pantauan Bali Tribune di sejumlah SPBU di Karangasem, memang banyak yang mengalami kekosongan Solar.
Kelangkaan dan kekosongan BBM Solar ini juga mengakibatkan antrean panjang kendaraan di beberapa SPBU yang masih memiliki stok Solar. Salah satunya di SPBU Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem. Ratusan kendaraan yang didominasi oleh truk antre disepanjang jalan di jalur utama Selat-Rendang. Kemacetan panjang sempat terjadi mengingat truk antre yang antre BBM Solar mengular dari dua jalur.
Saling serobot antrean juga terjadi yang memperparah kemacetan di jaliur tersebut. Sejumlah anggota dari Polsek Rendang langsung diterjunkan untuk mengatur arus lalulintas dan menertibkan antrean kendaraan pengisi BBM Solar yang mengular panjang tesebut. “Tadi sempat terjadi kemacetan karenan banyak kendaraan truk yang tidak sabar main srobot antrean. Setelah kita terjunkan anggota untuk melakukan pengaturan, arus lalulintas relatif lancar,” tegas Kapolsek Rendang, Kompol. I Made Suadnyana, kepada Bali Tribune.
Untuk mengatasi kemacetan panjang, Pihaknya mempergunakan satu lajur badan jalan untuk antrean kendaraan truk dan mobil probadi yang antre BBM. Sementara satu lajur lainnya untuk pergerakan lalulintas kendaraan. Hanya saja diberlakukan buka tutup dengan pengaturan anggota Polsek Rendang. Artinya kendaraan dibuka secara bergiliran dari kedua arah.
Kapolsek Rendang Made Suadnyana menyebutkan antrean panjang kendaraan yang akan mengisi BBM Solar sebenarnya sudah terjadi sejak satu bulan lalu. Antrean panjang sering terjadi di dua SPBU yang ada di Kecamatan Rendang, yakni SPBU di Desa Pesaban dan SPBU di Desa Rendang. “Antrean kendaraan meengisi BBM Solar ini sidah terjadi sejak satu bulan lalu. Makanya kami terus lakukan pemantauan, kalau terjadi antrean panjang kami akan langsung terjunkan anggota di dua SPBU di Rendang untuk mengatur lalulintas guna mengurai kemacetan,” sebutnya.
Kelangkaan BBM Solar juga sangat dikeluhkan oleh para sopir truk dan sopir kendaraan pribadi yang menggunakan BBM Solar. Para sopir truk ini mengaku kelangkaan BBM Solar sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, namun kelangkaan dan kekosongan BBM Solar mulai sering terjadi sejak satu bulan lalu. Ini yang mengakibatkan terjadinya antrean panjang kendaraan hingga hampir mencapai 1 Kilometer. “Sudah antre dan Solarnya mulai sulit itu sejak tiga bulan lalu. Tapi yang parahnya sebulan ini pak, kami sudah mencari Solar kemana-mana namun sebagian besar SPBU Solarnya kosong. Cuman di SPBU Pesaban dan Rendang Saja yang ada dan jarang kosong, makanya sopir-sopir pada kesini semua,” ujar Hardiansah, salah seorang sopir truk yang antre BBM.
Dia mengaku berangkat dari Singaraja dan dari berangkat itu mencari Solar di SPBU yang ditemuinya disepanjang jalur yang dilalui, namun semuanya kosong alias kehabisan stok Solar. “Saya mendapat informasi dari teman-teman sesama sopir, katanya di SPBU Rendang ada Solar, nah saya langsung kesini. Gak apa-apa antre sampai 4 jam yang penting bisa isi minyak,” lontarnya.