Bendesa Adat se-Badung Diminta Jaga Warisan Naskah-naskah Kuno | Bali Tribune
Diposting : 3 April 2022 20:32
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / Wabup Suiasa

balitribune.co.id | Mangupura - Para bendesa adat dan tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Badung diharapkan ikut menjaga dan melestarikan peninggalan naskah kuno dan budaya etnis Nusantara yang ada di Kabupaten Badung. 

Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menyatakan penyelamatan serta pelestarian naskah kuno, manuskrip dan koleksi budaya etnis nusantara ini penting mengingat keberadaanya sudah semakin langka. Padahal, naskah seperti lontar adalah warisan para leluhur.

"Seluruh lapisan masyarakat memiliki kewajiban dan tanggung jawab bersama didalam melakukan menyimpan, memelihara dalam hal ini nilai-nilai naskah kuno dan sebagai bagian dari kebudayaan nasional itu sendiri sesuai kekhasan daerah masing-masing,” ujar Wabup Suiasa.

Menurutnya naskah kuno dan budaya etnis di Nusantara dapat dikatakan merupakan suatu kekayaan kehidupan Bangsa Indonesia, kekayaan yang dimiliki ini dimulai dari peradaban masyarakat sebagai anak bangsa.

“Kami harap Bendesa dan Kelian Desa di seluruh Badung ikut bersama-sama menjaga dan melestarikan naskah kuno ini," katanya.

Suiasa juga meminta bendesa adat ini turut memberikan informasi tentang keberadaan naskah kuno di wilayahnya. Informasi ini penting untuk bisa menginventarisasi dimana ada naskah kuno yang patut dilestarikan.

Sementara itu Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Ni Wayan Kristiani berharap perpustakaan bisa menjadi wadah pelestarian dan pengembangan naskah-naskah kuno di Badung. Sebab selama ini perpustakaan di mata masyarakat hanyalah sebagai tempat proses pinjam meminjam buku. Akan tetapi perpustakaan mempunyai peran yang sangat luas dan sangat perlu untuk dikembangkan sebagai nafas dan nyawanya sumber informasi. Ini menunjukkan sebagai lembaga strategis untuk peningkatan literasi juga bagaimana upaya dalam pelestarian  naskah kuno dan budaya etnis nusantara sebagai warisan naskah Nusantara dalam mendukung khasanah di perpustakaan.

“Kami berharap semua hati masyarakat dapat terbuka dan dapat menghargai naskah kuno tersebut, yang sangat berarti yang tak ternilai harganya untuk kita selamatkan bersama. Untuk kelestarian semua itu, mari kita tetap merawat dan menjaganya agar naskah kuno dan budaya etnis nusantara sebagai warisan naskah nusantara tidak tertelan oleh zaman,” katanya.