Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Benturan Kebijakan Penyebab Pemanfaatan PLTS Atap Tidak Ekonomis

Bali Tribune / Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa.
balitribune.co.id | Denpasar - Salah satu penyebab kurang maksimalnya implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali lantaran tak sejalan dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 26 Tahun 2021. Kebijakan PLN tentang PLTS atap dan aturan pendahulunya Permen ESDM No. 49 Tahun 2018 juga menjadi penghambat penerapan Pergub Bali No 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Surat Edaran Gubernur Bali No 5 Tahun 2022. Sehingga ini juga menjadi salah satu kendala yang menyebabkan PLTS menjadi tidak ekonomis.
 
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa saat menggelar diskusi Potensi Energi Surya dan Pemanfaatan PLTS (Atap) di Bali pada Jumat (3/6).
 
Fabby mengatakan, kajian IESR memperlihatkan potensi PLTS atap di Bali mencapai 3.200 Megawatt peak (MWp)—10.900 MWp atau sekitar 3,2 Gigawatt—10,9 Gigawatt. Dimana, hal tersebut tentunya melebihi kebutuhan listrik di Bali kurang lebih 1 Gigawatt (GW) dan hal ini pun dipasok dari beberapa pembangkit listrik yang ada di Pulau Bali dan Pulau Jawa.
 
“Padahal potensi PLTS atap di Bali ini mampu memenuhi kebutuhan listrik, kalau semua rumah di Bali pakai PLTS atap, maka itu sudah jelas bisa memasok kebutuhan se-Bali,”  kata Fabby yang juga Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI).
 
Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan pemaklumannya akan kebijakan kebijakan tersebut. Mengingat jika pemasangan PLTS atap ini meningkat di kalangan industri dan masyarakat akan berpotensi menurunkan pendapatan perusahaan PLN.
 
Namun pihaknya tak menampik, jika kebijakan pembatasan itu justru membuat pemasangan PLTS atap jadi mahal dan tujuan masyarakat yang ingin berhemat dengan beralih ke energi surya tidak terpenuhi.
 
Menurutnya, Bali memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan listriknya sendiri dengan memanfaatkan berbagai potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT), termasuk di antaranya PLTS atap. 
 
Terlebih potensi energi berbasis EBT lainnya di Bali juga besar, misalnya PLTS dalam skala besar yang ditempatkan di atas lahan mencapai 26.000 MWp - 142.000 MWp atau 26 GW - 142GW. Bahkan potensi listrik dari biomassa di Bali, terutama yang diperoleh dari limbah panen padi, kopi, cokelat, sawit, dan wood pellet dari Pohon Akasia mencapai 15 MW.
 
Tidak hanya itu, potensi pembangkit listrik yang bersumber dari air mencapai 61 MW - 256 MW. Kemudian potensi pembangkit listrik tenaga angin di Bali mencapai 21 MW - 309 MW di ketinggian 100 meter dan 72 MW - 445 MW di ketinggian 50 meter.
 
Sementara Ahli dan Pakar Energi dan Kelistrikan, Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giriantari, MEngSc., PhD., IPM., yang juga Ketua CORE Universitas Udayana (Unud) menerangkan penggunaan PLTS atap merupakan salah satu program yang didukung demi mempercepat transisi energi dan meningkatkan pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan (EBT), termasuk dari sinar matahari/tenaga surya. 
 
Pihaknya juga menilai PLTS atap jadi teknologi yang paling mudah digunakan untuk mempercepat tujuan transisi energi. Sejauh ini pemasangan PLTS di beberapa perkantoran Pemerintahan di Bali justru mampu menghemat hingga 35-40 persen.
 
“Kami sudah kaji 6 bulan dari beberapa kantor yang dipasang PLTS terakhir itu mereka sudah menghemat 35-40 persen. Termasuk yang dikantor gubernur itu sudah 30 persen penghematannya, hanya saja kan selalu ada penambahan-penambahan lagi untuk penggunaanya,” jelasnya.
 
Sedangkan dalam menyambut gelaran KTT G20 di Bali, pihaknya membeberkan beberapa lokasi direncanakan akan dipasang PLTS atap. Diantaranya, SPBU, Bandara, Tol, dan beberapa instansi lainnya.
 
“Sedangkan yang kita sasar utamanya adalah hotel-hotel yang ada di Nusa Dua sebagai venuenya pergelaran nanti,” tandasnya.
wartawan
ARW
Category

Karangasem Krisis Murid, Banyak Sekolah Hanya Mendapatkan 2 Hingga 8 Murid Baru

balitribune.co.id | Amlapura - Kabupaten Karangasem saat ini tengah mengalami krisis murid atau siswa. pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026, hampir sebagian besar Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Karangasem mengalami kekurangan murid baru atau jumlah murid baru yang mendaftar dan melakukan pendaftaran ulang masih jauh dari jumlah kuota yang didaftarkan oleh sekolah di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Pusat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wakil Bupati Karangasem Pimpin Apel Peringatan Perang Besar Tanah Aron ke-79

balitribune.co.id | Amlapura - Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa, memimpin langsung Apel Peringatan Perang Besar Tanah Aron ke-79 yang digelar di Lapangan Tanah Aron, Bebandem, Senin (7/7). Apel ini menjadi momentum penting untuk mengenang perjuangan para pahlawan Tanah Aron dalam mempertahankan tanah air dari penjajahan.

Baca Selengkapnya icon click

Setujui Pertanggungjawaban APBD 2024, F-PDIP Apresiasi Pemkab Badung

balitribune.co.id | Mangupura - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Badung menerima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 untuk disahkan dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Persetujuan tersebut disampaikan dalam pembacaan Pandangan Umum (PU) Fraksi PDI Perjuangan pada Rapat Paripurna DPRD Badung, Selasa (8/7) di ruang Sidang Utama Gosana, Gedung DPRD Badung. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pemkab Badung Diminta Berhati-hati Dalam Tata Kelola APBD 2025, F-Golkar: Penetapan Target PAD Harus Lebih Realistis

balitribune.co.id | Mangupura - DPRD Kabupaten Badung menggelar Rapat Paripurna membahas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Selasa (8/7). 

Dalam rapat yang digelar di Gedung DPRD Badung ini, Fraksi Golkar mengharapkan pentingnya penetapan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih realistis agar tidak menghambat jalannya program di OPD.

Baca Selengkapnya icon click

F-Gerindra DPRD Badung Soroti Pengelolaan Anggaran dan Dorong Reformasi Tata Kelola Sektor Publik

balitribune.co.id | Mangupura - Dalam Rapat Paripurna Pertama Masa Sidang Ketiga DPRD Kabupaten Badung Tahun 2025 yang membahas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Fraksi Partai Gerindra menyampaikan pandangan umum secara konstruktif dan objektif. 

Penyampaian ini dibacakan oleh Ida Bagus Gede Putra Manubawa, S.E, mewakili Fraksi Gerindra di Ruang Sidang Utama Gosana, DPRD Badung, Selasa (8/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.