balitribune.co.id | Bangli - Petugas Sat Pol PP Bangli turun melakukan penertiban pedagang kaki lima yang selama ini berjulan di sisi sebelah selatan alun-alun Bangli. Pascapenertiban nampak tidak ada lagi pedagang yang berjulan dilokasi.
Kabid Tibum Tranlimas Sat Pol PP Bangli Cokordo Lanang Mahendra SH saat dikonfirmasi terkait penertiban pedagang di sisi selatan alun-alun mengatakan penertiban dilakukan menindaklanjuti adanya laporan dari masyarakat. Keberadaan pedagang yang berjulan di depan areal perkantoran sangat mengganggu akses keluar masuk kendaraan. ”Lokasi berjualan tepat berada di depan Kantor Kejaksaan dan Samsat yang notabene aktifitasnya cukup padat,” kata Kabid asal Banjar Nyalian, Kelurahan, Kawan, Bangli ini.
Selain itu penertiban dilakukan untuk menghindari semakin menjamurnya padagang. ”Jumlah pedagang saban hari terus bertambah, bahkan pedagang bermobi mulai ikut nimbrug dilokasi, jika dibiarkan akan membawa kesan kumuh wajah kota Bangli,” ujar Cok Lanang Mahendra, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya keberadaan pedagang yang berjulan di bahu jalan dan diatas trotoar tersebut bertentangan dengan Perda No 10 tahun 2018 tentang ketertiban umum. Dalam lakukan penertiban, pihaknya mengumpulkan seluruh pedagang dan memberikan warning agar pedagang tidak lagi berjulan di lokasi. Disamping itu pihaknya memberikan saran agar pedagang berjualan di senggol Pasar Kidul. “Pascapenertiban, sejauh ini tidak ada lagi aktifitas pedagang berjualan dilokasi, kami akan terus melakukan pemantauan,” tegas Cok Lanang Mahendra.