Bintaldam IX/Udayana Tangkil di Pura Tuluk Biyu Batur Kintamani | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 17 Januari 2025
Diposting : 24 September 2021 09:00
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ Bintaldam IX/Udayana saat di Pura Tuluk Biyu Batur Kintamani.
balitribune.co.id | Bangli - Mewakili Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, MSc, Kepala Pembinaan Mental (Kabintal) Kodam IX/Udayana Letkol Inf I Gusti Ngurah Wilantara, SE, MAP, menghadiri Pemuspan Bhakti Upacara Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur, Kabupaten Bangli, Selasa (21/9) lalu.
 
Pura Tuluk Biyu merupakan salah satu Pura Khayangan Jagat yang terletak di Desa Batur, Kintamani, yang sering disebut Pura Batur Kanginan ini tergolong Pura Dewa Pratistha. Artinya, yang menjadi pusat pemujaan di Pura Tuluk Biyu ini adalah Tuhan sebagai Bhatara Siwa Giri Natha beserta Saktinya yaitu Dewa Uma Parwati.
 
Bhatara Siwa Giri Natha beserta Saktinya inilah sebagai Ista Dewata tertinggi yang dipuja di Pura Tuluk Biyu. Di pura ini memang ada beberapa pelinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur, salah satunya Pelinggih Ida Ratu Maspahit Ida Ratu Dalem Majelekah, Majelanggu.
 
Pelaksanaan pujawali Ngusaba Purnamaning Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani, hanya dilaksanakan sehari. Namun, pujawali yang berlangsung singkat tersebut tidak mengurangi makna dari tujuan utama pujawali, karena pandemi Covid-19, pujawali digelar sehari, yaitu pada Purnama Kapat. “Jai, dilaksanakan hanya sehari dari pagi sampai malam,” ujar Kabintaldam IX/Udayana mengutip pernyataan Manggala Karya.
 
Meskipun dilaksanakan secara singkat, tetapi Manggala Karya memastikan bahwa seluruh rangkaian upacara tetap terlaksana. Selain mempersingkat pelaksanaan upacara, panitia juga tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pujawali diantaranya, tempat duduk pamedek diatur agar tidak berdesakan dan menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik, mulai dari jaba pura.
 
Pujawali ngusaba yang dilaksanakan setiap setahun sekali ini sebagai bentuk penghormatan kepada Ida Bhatara serta memohon sinar suci beliau untuk menerangi umat sedharma. Usai mapepada, menghaturkan bhakti pujawali-ngusaba dan bhakti madewasraya.
 
Pujawali ngusaba ini tidak hanya diikuti Krama Batur, namun Bhatara Tapakan dari beberapa wilayah juga lunga atau hadir ke Pura Tuluk Biyu. Terdapat 5 Bhatara tapakan yang tedun (turun) dari Gianyar dan Karangasem. “Bhatara Tapakan yang lunga, karena memang ada kaitannya dengan Pura Tuluk Biyu Batu," jelas Kabintal Letkol IGN Wilantara.