balitribune.co.id | Tabanan - Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali, menggelar Grebeg Stunting, salah satunya dipusatkan di Banjar Beng, Desa Tunjuk, Tabanan, Rabu (29/6) sore.
Kegiatan Gerebeg Stunting tersebut menyambangi anak Ni Made Dinara Paramita (3), yang masuk katagori anak stunting. Kegiatan gerebeg stunting tersebut juga dirangakai dengan pengukuhan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, sebagai Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia, lewat virtual. Kegiatan gerebeg stunting ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih, Dandim 1619/Tabanan, Letkol Inf Ferry Adianto, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Tabanan, dr Nyoman Suratmika, Danramil 1619-01 Tabanan, Kapolsek Tabanan.
Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr Ni Luh Gede Sukardiasih menjelaskan, kegiatan kali ini dalam rangka Harganas 2022. Kegiatan dimulai apel pagi di Kantor BKKBN Bali, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan gerebeg stunting. Menurutnya gerebeg stunting adalah turun langsung ke tempat keluarga yang memiliki anak beresiko mengalami stunting. Dimana petugas akan memberikan penyuluhan, memberikan bantuan sembako dan nutrisi untuk anak.
Dikukuhkannya Bapak KSAD jadi duta Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia, harapannya akan memotivasi semua mitra kerja terkait. Karena penyebab stunting itu karena multi faktor, jadi semua pihak harus baper yaitu bagi peran, berkolaborasi untuk percepatan penurunan stunting. "Karena stunting salah satu penghambat untuk mewujudkan sumber daya manusia yg berkualitas, terutama nanti indoensia emas tahun 2045. Jadi yang hari ini lahir sampai tahun depan merupakan generasi emas pada tahun 2045 nanti," tambahnya.
Luh Gede melanjutkan, upaya pencegahan terus dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Bali. Salah satunya memberikan pembekalan kepada para remaja, terkait persiapan kehidupan berkeluarga serta terkait kesehatan reproduksi. Selain itu juga menyasar pasangan usia subur, yang akan menjadi calon pengantin. Karena calon pengantin ini akan melahirkan anak, diberikan pendampingan, setidaknya selama tiga bulan sebelum menikah. Mempersiapkan kesehatannya agar benar-benar siap untuk menikah dan hamil. Selain itu penyebab stunting karena banyak faktor, baik karena faktor langsung dan tidak langsung. jadi dibutuhkan kolaborasi banyak pihak untuk berperan aktif membantu mencegah stunting.
Terkait intrusksi KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman agar jajaran TNI AD di Daerah juga menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, Dandim 1619/Tabanan, Letkol Inf Ferry Adianto mengatakan, pihaknya bersama jajaran di Kodim Tabanan akan berkordinasi dengan Dinas terkait, untuk mendata terlebihh dahulu, memvalidkan data yang terhimpun selama ini, setelah memperoleh data akan ditindaklanjuti dengan Dinas Sosial dan Dinas terkait untuk perogram selanjutnya.
Ibu Ni Made Dinara Paramita (3) yang anaknya mengalami stunting, Ni Wayan Purniati (29) mengungkapkan, saat lahir anaknya normal, namun saat bayi karena dirinya bekerja, asupan ASI untuk anaknya kurang, karena sering ditinggal. Selain itu anaknya juga tidak terlalu makan sayuran.