
Bali Tribune, Denpasar - Sebanyak 57 paket ganja seberat 21.552 gram milik tersangka Kurniawan Risdianto (43), yang disita dari dua lokasi dimusnahkan oleh BNN Provinsi Bali pada Jumat (15/2). Pemusnahan dihadiri tersangka didampingi kuasa hukumnya. Usai membacakan surat pernyataan dan menandatanganinya, Kurniawan menyatakan tidak keberatan jika ganja miliknya dimusnahkan. Kabid Brantas BNNP Bali AKBP I Ketut Arta menyampaikan pemusnahan 21.552,52 gram ganja ini merupakan serangkaian tindakan penyidikan untuk memusnahkan sitaan, yang dilaksanakan setelah ada ketetapan dari Kepala Kejaksaan Negeri setempat. Namun tidak semua dimusnahkan, sebanyak 113.94 gram disisihkan untuk kebutuhan laboratorium dan 570 gram sebagai barang bukti. "Barang bukti sebanyak ini dari hasil pengungkapan 6 Januari 2019. Setelah dilakukan pengungkapan dan pengembangan ternyata memiliki gudang di Denpasar," ungkapnya. Sebelumnya Tim Pemberantasan BNNP Bali menangkap dua orang masing-masing Kurniawan Risdianto asal Dusun Tojo Kidul Desa Temuguruh Sempu Banyuwangi dan Muh Hariyono (34) yang tinggal di Jalan Gunung Rinjani Nomor 100 X Denpasar Barat di lokasi salah satu jasa pengiriman, JNE Jalan Danau Poso pada Minggu (6/1) pukul 21.00 Wita. Keduanya dibekuk saat mengambil paketan ganja dari Medan jaringan Lapas Kerobokan. Penangkapan terhadap keduanya dilakukan setelah petugas tiga hari melakukan pemantauan. Saat itu dengan menumpang Sigra Putih DK 1879 DK, kedua pelaku mengambil barang pesanannya. Petugas kemudian menggeledah mobil yang dikendarai Kurniawan dan ditemukan ganja di bagasinya. "Lima paket ganja di bagasi mobil masing-masing beratnya 5 kilo. Jadi ada 25 kilo. Enam paket ganja di kaki jok depan kiri dan satu paket di dashboard kanan mobil masing-masing berat 23 gram. Ganja dari Medan, pengendalinya dari Lapas Kerobokan inisial RZ. Kasus narkoba juga," ungkap Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa saat itu. Dari pengakuan keduanya nekat jualan ganja sejak lima bulan terakhir ini. Peran Kurniawan sendiri sebagai pemakai juga pengedar. Sementara Hariyono sebagai kurir. Pengiriman ganja ini rupanya juga sampai ke Pulau Lombok. Sementara peran pengendali RZ hanya mengatur barang ini sesuai masing-masing pemesannya. Setelah itu RZ akan mengontak kurirnya yakni dua pelaku ini untuk bekerja dengan upah yang sudah dijanjikan.