Diposting : 4 March 2020 00:11
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Negara - Kasus demam berdarah (DB) kini semakin mengkhawatirkan. Belasan warga telah menjalani perawatan medis karena terpapar DM berdarah. Bahkan teranyar kasus demam berdarah di Jembrana diduga sampai memakan korban jiwa. Dinas Kesehatan Jembrana pun meminta semua pihak mengoptimalkan pemberantasan sarang nyamuk.
Kasus demam berdarah belakangan ini memang merebak di wilayah pesisir selatan Jembrana. Salah satu wilayah yang warganya banyak terpapar demam berdarah adalah Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.
Sejak awal Januari lalu sudah belasan warga mendapat perawatan karena demam berdarah. Bahkan berdasarkan informasi, Selasa (3/3) kasus demam berdarah memakan korban jiwa. Seorang anak meninggal dunia setelah jatuh sakit diduga terpapar demam berdarah.
Daniel S (6), bocah yang masih duduk di bangku TK nol besar meninggal dunia di RS Sanglah Selasa (3/3) pagi. Putra pasangan Nasrul dan Maspiroh dari Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan ini meninggal dunia setelah menjalani perawatan lantaran sebelumnya didugar terpapar demam berdarah. Jenasah korban sudah dibawa ke rumah duka dari RSUP Sanglah ke Pengambengan.
Perbekel Pengambengan Kamaruzzaman mengakui ada anak dari salah seorang warganya yang masih TK tersebut meninggal dunia lantaran diduga demam berdarah.
"Ya, informasinya demam berdarah dan terlambat dibawa ke Puskesmas. Coba hubungi Kelian Banjar Katapang Muara untuk lebih jelasnya," ujarnya.
Pihaknya mengakui belakangan ini wilayah desanya yang berada di pesisir menjadi wilayah yang warganya banyak terjangkit demam berdarah. Sejak musim penghujan beberapa bulan terkahir, banyak warganya jatuh sakit dan menjalani perawatan baik di Puskesmas maupun rumah sakit lantaran terpapara penyakit dari gigitan nyamuk tersebut.
Ia mengatakan, setelah kasus demam berdarah marak di wilayahnya, pihaknya sudah berusaha mengantisipasi dengan meningkatkan kebersihan lingkungan. Salah satunya dengan menggalakkan gotong royong secara rutin seminggu sekali.
Sementara itu Kelian Banjar Ketapang Muara Pengambengan Jamal Asik juga membenarkan ada anak warganya yang meninggal dunia. Bocah tersebut menurutnya memang sempat terlambat mendapat penanganan dan perawatan medis.
"Saya juga baru dengar jam 10 tadi pagi. Meninggal di RS Sanglah. Terlambat dibawa ke Puskesmas Pengambengan, dirujuk ke RS Negara kemudian ke RS Sanglah," tandasnya.
Dinas Kesehatan (Diskes) Jembrana menyatakan tengah mengintensifkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Selain dipermukiman juga dilakukan di kawasan fasilitas umum. Plt Kadis Kesehatan Jembrana, dr Putu Suekantara menyatakan selama dua bulan terakhir 40 pasien dirawat karena demam berdarah.
Sedangkan tahun 2019 lalu total kasus selama setahun mencapai 213 orang. Untuk mengoptimalkan kegiatan PSN tersebut diakuinya tidak cukup dari Dinas Kesehatan serta petugas puskesmas saja. Pihaknya pun meminta keterlibatan dari semua pihak.