Diposting : 5 October 2018 13:00
Redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali membantah peringatan dini tsunami yang ada di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng tidak terawat. Melalui ratron kepada BALI TRIBUNE - , Kamis (4/10), Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Dewa Putu Mantera, SH. MH dan Kepala UPT Pusdalops PB, Drs Made Jaya Serata Berana mengatakan hingga saat ini sirine masih berfungsi dengan baik sebagai alat peringatan dini kebencanaan khususnya tsunami.
Dikatakannya, pemeliharaan Sirine Ina Indonesia Tsunami Early Warning System (TEWS) dilakukan oleh BPBD Bali melalui UPT. Pusdalops PB (Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengendalian dan Operasional Penanggulangan Bencana) Provinsi Bali, baik fungsi suara, kondisi fisik maupun keadaan lingkungan sekitarnya.
Untuk fungsi testing aktivasi sirine Ina TEWS sejumlah 9 buah yang tersebar di 9 lokasi yaitu Sanur, Kedonganan, Tanjung Benoa, Seminyak, BTDC Nusa Dua, Kuta, Pulau Serangan, Seririt dan Tanah Lot, telah dilaksanakan setiap tanggal 26 (tiap bulan), dan terakhir dilakukan testing aktivasi pada hari Rabu (26/9) lalu pukul 10.00 Wita dengan hasil bahwa bunyi semua sirine terdengar jelas, termasuk sirine Ina TEWS yang ada di Seririt. Hal ini telah dilaporkan secara tertulis kepada Gubernur Bali.
Terkait volume sirine dapat dijelaskan bahwa saat dilakukan testing sirine (kondisi normal) yang dihadiri langsung oleh petugas di lapangan, volume suara sirine memang berbeda (lebih kecil) dan terdengar hanya sampai radius 500 meter. Sedangkan jika benar-benar terjadi bencana, volume bunyi sirine lebih besar dan akan terdengar (menjangkau) hingga 3 km. Hal ini tentu berkaitan dengan teknis dan secara logika dalam kondisi latihan (testing sirine) tidak mungkin dibunyikan sama persis seperti terjadinya bencana sungguhan.
“Jadi kami tegaskan bahwa peralatan dalam kondisi baik dan terawat serta berfungsi dengan baik, terbukti dengan sirine yang berbunyi dengan kualitas baik dan terdengar jelas, serta untuk pengamanan box dipastikan bahwa alat masih dalam kondisi aman dan untuk lebih meyakinkan akan diberikan tambahan pengaman besok (Jumat, 5/10),” ucapnya.
Khusus untuk sirine Ina TEWS Seririt, menurutnya, telah dilakukan pemeliharaan pada awal September 2018, berupa pengecatan ulang sirine, pengelasan pada pagar sirine, pembersihan lahan, dan perbaikan lantai sirine. Adapun lepasnya pintu (pagar), menurutnya, diperkirakan karena lepasnya pegangan las pintu akibat lapangan tersebut sering dipergunakan untuk bermain anak-anak, dan juga akan dilakukan perbaikan pada Jumat (5/10) hari ini.
“Las pintu pagar yang lepas tidak berhubungan langsung dengan kualitas suara (bunyi) sirine Ina TEWS, artinya jika pun belum dilakukan perbaikan tidak mempengaruhi sirine,” demikian Dewa Putu Mantera dan Made Jaya Serata Berana.