balitribune.co.id | Amlapura - Untuk memastikan armada kapal laut angkutan penumpang yang melayani penyeberangan Padang Bai – Lembar laik jalan, BPTD Karangasem terus melaksanakan pemeriksaan atau ramp check ke atas kapal yang tengah sandar di Dermaga Pelabuhan Padang Bai.
Kepala BPTD Satpel Padang Bai, I Nyoman Agus Sugiharta, Kamis (14/7) mengatakan, kegiatan ramp check tersebut mulai dilakukan sejak dua hari lalu.
"Ya benar, kegiatan ramp check telah kami laksanakan sejak dua hari lalu. Dan sampai hari ini sudah ada sebanyak tujuh kapal yang kami periksa," tegasnya.
Ramp check kata dia, dilakukan secara detail dimulai dari kabin atau dek kendaraan untuk mengecek alat pemadam kebakaran, seperti nozle serta springkle. Untuk pemeriksaan alat pemadam ini, BPTD meminta ABK menghidupkan springkle guna memastikan alat tersebut berfungsi atau tidak.
Lanjut pemeriksaan dilakukan di ruang mesin guna memastikan maintenance mesin kapal tersebut dilakukan dengan baik sesuai dokumen. Pemeriksaan dilanjutkan di ruang penumpang, objek pemeriksaannya yakni alat keselamatan penumpang seperti life jacket, life raft dan fasilitas keamanan dan kenyamanan penumpang lainnya.
"Dari pemeriksaan di ruang penumpang, kami temukan banyak AC yang mati dan fasilitas lainnya tidak berfungsi," bebernya. Atas temuan tersebut, pihaknya merekomendasikan agar AC ruangan penumpang segera diperbaiki.
Lanjut Agus Sugiharta, ramp check ini dilakukan untuk memastikan semua armada kapal yang beroperasi melayani penyeberangan Padang Bai-Lembar dalam kondisi baik dan laik operasi, utamanya menghadapi kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi yang bisa terjadi kapan saja.
Tujuh kapal yamg sudah dilakukan ramp check masing-masing, KMP Port Link II, KMP Nusa Bakti, KMP Dharma Kencana IX, KMP Dharma Fery VIII, KMP Sindu Tritama, KMP Surya 777, dam KMP PBK Muryati. Sedangkan kapalnyamg belum masing-masing KMP Gadimg Nusantara, KMP Nusa Sakti, KMP Marima Primera, KMP Naraya, KMP Sindu Dwitama, KMP Rama Giri Nusa dan KMP Salindo Mutiara 1.
Sementara itu, sejumlah penumpang juga mengeluhkan AC ruang penumpang yang mati dan tempat duduk lesehan jadi ajang bisnis penyewaan kasur yang dilakukan oleh para ABK.
"Saya menumpang kapal KMP Surya 777, AC ruang penumpangnya mati, terus colokan listrik semuanya diputus. Para ABK sibuk menawarkan sewa kamar dan kasur. Tempat lesehan ymg harusnya gratis, malah disewakan dengan kasurnya oleh ABK," kesah Novi Emilia, salah satu penumpang kapal KMP Surya 777, Kamis pagi.