
balitribune.co.id | Mangupura - Budidaya lebah Trigona menjadi daya tarik bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Desa Bongkasa Pertiwi Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Bagi sebagian wisatawan asing yang berwisata di Bali, menghindari tempat-tempat wisata populer atau keramaian menjadi salah satu cara untuk semakin memahami tentang kehidupan masyarakat pedesaan di pulau ini.
Salah satunya di Desa Bongkasa Pertiwi yang menjadi tujuan wisata setelah ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah setempat. Hal ini pun dimanfaatkan warga setempat untuk meningkatkan perekonomian maupun menambah lapangan pekerjaan. Seperti dilakukan salah seorang warga Desa Bongkasa Pertiwi yang membuat budidaya lebah Trigona itama karena dapat menghasilkan madu berkualitas yang dijual Rp 200 ribu ukuran 250 ml.
Tempat budidaya lebah Trigona tersebut dalam sehari dikunjungi puluhan hingga ratusan wisatawan asing dari berbagai negara. Tidak hanya berkunjung saja, wisatawan kerap membeli madu sebagai oleh-oleh saat kembali ke negaranya. Salah seorang pekerja di tempat budidaya lebah Trigona di Desa Bongkasa Pertiwi, Made Wirati mengatakan lebah yang dibudidayakan ini tanpa sengat.
"Madu dari lebah Trigona cocok untuk kesehatan. Sehingga wisatawan asing tertarik untuk membeli madu yang dihasilkan lebah Trigona itama yang rasanya agak asam dibandingkan madu biasanya," jelasnya di desa setempat, Selasa (2/9).
Ia menuturkan, budidaya ini sudah berlangsung sejak pandemi Covid-19, kemudian dijadikan salah satu tempat wisata bekerjasama dengan biro perjalanan wisata. Di tempat budidaya lebah tersebut, wisatawan akan diajak berkeliling melihat-lihat rumah lebah yang berisi madu. Petugas kemudian menunjukkan cara panen madu lebah Trigona tersebut.
Setelah tur keliling kebun yang memiliki 70 rumah lebah Trigona itu, wisatawan dipersilakan mencicipi madu. Petugas pun menjelaskan terkait manfaat madu lebah Trigona untuk kesehatan terutama meredakan sakit tenggorokan, flu dan batuk. "Sebagian besar wisatawan yang berkunjung dari Arab, Malaysia dan negara lainnya," sebut Wirati.