Budidaya Lele Sistem Bioflok Berikan Kemudahan Tanpa Limbah | Bali Tribune
Diposting : 2 October 2020 03:04
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PERDANA - Panen perdana di sentra budidaya lele Kelompok Mina Kembang dilakukan Bupati Jembrana I Putu Artha. Kamis (1/10).
Balitribune.co.id | Negara - Setelah penebaran benih lele dua bulan lalu, Kelompok Mina Kembang Kelurahan Pendem sukses melaksanakan panen perdana budidaya lele menggunakan sistem bioflok. Sistem bioflok ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan system konvensional.
 
Kelompok Mina Kembang Kelurahan Pendem sebelumnya menebar benih lele sebanyak 28.000 ekor. Dengan menggunakan metode bioflok, sekitar dua bulan pemeliharaan kini telah memasuki masa panen. Panen perdana di sentra budidaya lele, Kamis (1/10), langsung dilakukan Bupati Jembrana I Putu Artha bersama Pendamping Bantuan Bioflok Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Khairul Anwar, Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Kementerian Perikanan dan Kelautan Arik Hari Wibowo, Komisi IV DPR RI I Made Urip.
 
Bupati Artha mengatakan budidaya lele ini dengan sistem bioflok merupakan jawaban atas tantangan kemajuan jaman saat ini. Sistem budidaya ini memberikan kemudahan lantaran tidak menghasilkan limbah dalam proses budidaya lele. “Budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ini merupakan percontohan dan sudah diapresiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Keberhasilan ini mampu menjawab kebutuhan pasar ditengah pesatnya kemajuan zaman saat ini,” ujarnya.
 
Artha menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kelautan membantu kelompok-kelompok yang ada di Jembrana ini untuk mengembangkan budidaya lele seperti sekarang ini. “Sangat luar biasa dalam situasi pandemi ini mereka yang bekerja di perhotelan banyak yang di rumahkan,  jadi dengan adanya peluang pekerjaan seperti ini, warga yang pulang kampung membentuk suatu kelompok dan melaksanakan budidaya lele. Jadi sangat luar biasa berinisiatif melaksanakan program bioflok ini,” ujarnya.
 
Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Arik Hari Wibowo mengapresiasi suksesnya budidaya sistem bioflok di Kelompok Mina Kembang ini. Menurutnya, system bioflok memiliki sejumlah keunggulan. “Keberhasilan ini menjadi kebanggan bersama terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan lantaran sukses memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan sentra budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Sistem ini mampu meminimalisir limbah,” paparnya.
 
Ketua Kelompok Mina Kembang Kelurahan Pende, A.A Ketut Narasoma menjelaskan budidaya lele dengan sistem bioflok ini merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sedikitnya di sentra budidaya lele yang dikelola kelompoknya kini sudah terdapat delapan kolam dengan fasilitas lengkap dengan daya tampung mencapai 3.500 bibit dalam satu kolam. “Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya budidaya lele,” ujarnya.