
balitribune.co.id | Negara - Jembrana akan menerapkan tenologi budidaya udang milenial. Saat ini tambak milenial sedang proses pembangunan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Selain itu 25 orang anak muda Jembrana telah mengikuti pelatihan secara khusus. Perairan laut Jembrana dinilai cocok untuk budidaya udang vaname berteknologi terbaru padat tebar tinggi ini.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta jajaran Forkopinda dan Pimpinan DPRD Kabupaten Jembrana berkunjung ke BPBAP Situbondo Sabtu (23/10/2021). Rombongan menyaksikan langsung panen udang vaname berteknologi terbaru padat tebar tinggi. Teknologi budidaya udang yang di sebut Ultra Intensive Aquagriculture Technology ini sedang dikembangkan di Millenial Shrimp Farm Situbondo dan juga di Lovina Bali. Selain itu saat ini sedang di bangun sebanyak 90 kolamberdiameter 30 meter di Jembrana.
Teknologi ini diciptakan oleh anak bangsa Dr Joe dari Elon Research Center Lovina Bali bekerjasama dengn Dr Wendi Tri Prabowo salah satu peneliti di BPBAP Situbondo. Kelebihan teknologi ini dibanding teknologi yang sudah ada adalah kepadatan tebar mencapai 2000 ekor/m3. Dalam masa pemeliharaan 50 hari mencapai berat rata-rata 10 gram dengan produktivitas 80 ton/ha dan FCR 1.6. Pihaknya memberikan apresiasi atas inovasi teknologi budidaya udang vaname terbaru ini.
Pihaknya akan memberikan dukungan penuh untuk dikembangkan di Jembrana Bali. "Kami akan menjadikan Jembrana sebagai salah satu sentra produksi udang vaname di Indonesia, hal ini juga sesuai arahan Gubernur Bali yang memberi target 50% produksi udang bali untuk Kabupaten Jembrana,” ungkap Tamba. Sementara itu, Plt Kepala BPBAP Situbondo, Manijo menyampaikan bahwa pengembangan teknologi ini merupakan sebuah inovasi yang sangat bisa dikembangka ke skala industry.
Tujuannya menurutnya adalah untuk menunjang capaian produksi nasional udang vaname. "Kami akan terus berupaya dan bermitra dengan berbagai kalangan untuk sama sama memajukan teknologi budidaya air payau dan laut khususnya udang vaname di BPBAP Situbondo termasuk Jembrana" ungkap Manijo. Pencipta teknologi Ultra Intensive Aquagriculture Technology, DR Joe menyebut Jembrana menjadi salah satu daerah yang cocok untuk menerapkan teknologi ini. "Kondisi perairan laut di Jembrana sangat cocok untuk teknologi ini,” ujarnya.
Menurutnya, perairan laut Jembrana sangat bagus karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Airnya masih bersih dan kandungan mineral dan seluruh parameter jualitas air terpenuhi. Bupati Tamba dan Manijo juga memberikan sertifikat pelatihan kepada 25 orang milenial dari Jembrana yang telah selesai menjalani Diklat di Tambak Milenial BPBAP Situbondo selama dua bulan. Selanjutnya mereka akan kembali ke Jembrana untuk menjalankan proses produksi tambak.