Budidaya Udang Vename, Pemerintah Pusat Dukung Jembrana | Bali Tribune
Diposting : 1 November 2021 06:12
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / DIDUKUNG - Budidaya udang vename di Jembrana mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat melalui KKP.

balitribune.co.id | NegaraKomitemen Pemkab Jembrana dalam pengembangan potensi sektor perikanan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat. Selain perikanan tangkap yang unggul, Jembrana kini tengah melakukan pengembangan budidaya udang vename. Perairan laut Jembrana dinilai cocok untuk budidaya udang vaname berteknologi terbaru padat tebar tinggi.

Direktur Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TB Haeru Rahayu memberikan apresiasi terhadap upaya Pemkab Jembrana dalam pengembangan budidaya perikanan. Setelah pengembangan budidaya kerapu dan lobster, kini budidaya udang vaname. "Kami mengapresiasi upaya Pak Bupati untuk membantu Pemerintah dalam menggalakan budidaya laut dalam pencapaian target produksi nasional.Tentu kami akan mensupport penuh," ujarnya.

Untuk pengembangan budidaya udang vename ini, disiapkan  lokasi pembangunan Kampung Bahari Nusatara. Lokasi budidaya yang diinisiasi Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono yang terletak di Desa Pebuahan Jembrana. Di lokasi ini sedang di bangun kawasan budidaya udang vaname berbasis Ultra Intensive Aquagriculture Technology yang di ciptakan oleh anak bangsa. 90 kolam berdiamete 30 meter sedang dibangun dengan target produksi 2.500 ton pertahun.

Saat ini juga sedang proses persiapan membangun sebanyak 60 kolam lagi di dua lokasi. Sebelumnya Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta jajaran Forkopinda dan Pimpinan DPRD Kabupaten Jembrana untuk mengikuti panen udang vaname berteknologi terbaru padat tebar tinggi. Teknologi budidaya udang yang di sebut Ultra Intensive Aquagriculture Technology ini sedang dikembangkan di Millenial Shrimp Farm Situbondo dan juga di Lovina, Bulelenga dan di Kabupaten Jembrana.

Teknologi ini diciptakan oleh anak bangsa Dr Joe dari Elon Research Center Lovina Bali bekerjasama dengan Dr Wendi Tri Prabowo salah satu peneliti di BPBAP Situbondo. Kelebihan teknologi ini dibanding teknologi yang sudah ada adalah kepadatan tebar mencapai 2000 ekor/m3. Dalam masa pemeliharaan 50 hari mencapai berat rata-rata 10 gram dengan produktivitas 80 ton/ha dan FCR 1.6. Teknologi ini merupakan sebuah inovasi yang sangat bisa dikembangka ke skala industry.

Tujuannya adalah untuk menunjang capaian produksi nasional udang vaname. Kondisi perairan laut Jembrana menjadi salah satu daerah yang cocok untuk menerapkan teknologi ini. Perairan laut Jembrana sangat bagus karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kondisi airnya masih bersih dan kandungan mineral dan seluruh parameter jualitas air terpenuhi. Saat ini 25 orang milenial dari Jembrana juga sudah dididik dan dilatih di Tambak Milenial BPBAP Situbondo selama dua bulan.

Mereka akan kembali ke Jembrana untuk menjalankan proses produksi tambak. Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyambut gembira dukungan dari KKP melalui Dirjen Budidaya untuk berkolaborasi meningkatkan produksi hasil budidaya laut di Jembrana. "Kami sangat antusias dan berkomitmen untuk membantu Pemerintah untuk bersama sama merealisasikan target produksi nasional dalam hasil budidaya baik ikan kerapu, lobster dan udang vaname," ujar Bupati asal Kaliakah ini.