Bule Tewas di Imam Bonjol Punya Riwayat Sakit Komplikasi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 17 March 2020 06:47
Bernard MB - Bali Tribune
Bali Tribune/Bule yang tewas di atas motornya, di Jalan Imam Bonjol Denpasar
Balitribune.co.id | Denpasar - Identitas jenazah bule alias Mr. X yang meninggal dunia di atas sepeda motor di Jalan Imam Bonjol Denpasar, Minggu (15/3) siang akhirnya diketahui bernama Gerard Philippe Follet (72) asal Paris, Prancis. Terungkapnya identitas korban ini atas pengakuan seorang wanita berinisial UM (36), yang mengaku sebagai pacarnya.
 
Tidak hanya mengungkap identitas korban, wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) ini juga menceriterakan bahwa korban memiliki riwayat sakit komplikasi, yaitu sakit jantung, diabetes dan osteoporosis. Sehingga penyebab kematian korban belum dapat dipastikan akibat virus corona.
 
UM yang dikonfirmasi via telepon genggamnya menceritakan, ia telah menjalin hubungan dengan korban sekitar lima tahun silam. Korban fasih bahasa Indonesia dan di Bali korban seorang diri. Korban memang suka jalan-jalan menggunakan sepeda motor dan pergi dari rumah tidak pamitan pada Sabtu (14/3) malam.
 
UM mengaku tidak tahu kemana korban pergi karena tidak membawa handphone. Sempat kebingungan mencari korban, ia akhirnya pasrah hingga ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
 
"Dia di sini (Bali - red), ya hanya punya saya. Dia kan semakin tua, ya semakin kayak anak kecil gitu. Saya itu seperti ibunya, gimana gitu lo. Dia pergi tidak pamit karena takut tak marahi nanti kalau dia keluar," ungkapnya.
 
UM mengaku mengetahui kabar duka pacarnya meninggal dari orang lain yang memberitahunya. Awalnya, ia mengira korban meninggal dunia karena kecelakaan. Namun korban ditemukan meninggal di atas sepeda motor. Korban punya riwayat sakit komplikasi sudah sejak lama dan sempat menjalani operasi.
 
"Sakit dia. Sudah sakit sebenarnya. Dia kan ada sakit jantung, diabetes dan osteoporosis. Sudah pernah operasi kan diabetesnya itu. Nah, akhirnya kan jantungnya semakin agak parah-parah dikit lah. Dan setelah ada osteoporosis itu, jadi semakin agak bingung dan panik. Ya, itu dah gampang cepat memompa jantungnya,” terang UM.
 
UM juga mengakui bahwa korban sering minum bir, namun tidak minum tuak. Sementara penyebab kematian korban belum dapat diketahui atau dipastikan karena jenazah korban tidak dilakukan otopsi. Hasil pemeriksaaan luar, hanya ditemukan luka lecet dan tidak ada tanda-tanda kekerasan seperti benda tajam atau benda tumpul. Di samping itu sulitnya tim dokter untuk mendapatkan sampel suap sebagai bahan penelitian karena rahang korban sudah kaku sekali. "Sehingga belum bisa dipastikan penyebab kematian korban akibat virus corona karena perlu penelitian lebih lanjut ke Jakarta," kata seorang petugas.
 
Sementara Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Panjaitan yang dikonfirmasi mengatakan, penyebab kematian korban masih dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun untuk sementara masih diduga akibat minuman keras jenis tuak.
 
"Dari keterangan saksi mata, sebelum kejadian korban ada di lokasi penjualan tuak. Dan masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan," imbuhnya.