![](https://balitribune.co.id/sites/default/files/styles/xtra_large/public/field/image/Bupati%20Bangli.I%20Made%20Gianyar%20jalani%20Rapid%20Test.jpg?itok=MzgYW5Wo)
balitribune.co.id | Bangli - Mobilitas yang cukup tinggi ditambah lagi sering kali turun langsung mengawal pelaksnaan rapid test terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun keluarganya serta warga sekitarnya, Bupati Bangli I Made Gianyar menjalani rapid test. Bupati Made Gianyar dirapid test bersamaan dengan para PMI asal Kecamatan Tembuku yang sebelumnya sudah mengikuti proses karantina. Pelaksanaan rapid test mengambil tempat di Puskesmas Tembuku I, Jumat (17/4).
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, dr I Nengah Nadi mengungkapkan untuk pelaksanaan rapid test kali ini menyasar para PMI asal Kecamatan Tembuku yang sebelumnya sudah menjalani karantina. Sebanyak 8 PMI asal Desa Jehem dan Desa Peninjoan menjalani rapaid test. “Dari rapid test terhadap 8 PMI hasilnya negative,” ujar Kadis asal Karangasem ini.
Lanjut Nengah Nadi tujuan para PMI mengikuti rapid test yakni untuk memastikan kondisi PMI setelah melakukan karantina. Nantinya PMI ini mendapatkan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh Puskesmas atau dari Dinas Kesehatan. “Surat keterangan sehat sebagai bekal PMI saat melapor ke desa pasca menjalani karantina. Tentu dengan mengantongi surat keterangan sehat tidak ada lagi rasa ketakutan yang berebihan dari masyarakat,”sebutnya .
Kata Nengah Nadi untuk pelaksanan rapid test juga mendapat pengawalan dari Bapak Bupati selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 . Pada kesempatan tersebut bapak bupati berikut ajudan dan sopir ikut menjalani rapid test. “Karena mobilitas beliau cukup tinggi apalagi sering turun langsung ke wilayah yang ditemukan kasus positif covid-19 maka dipandang perlu melakukan rapid test. Sementara untuk hasil rapid terst terhadap bapak bupati berikut ajudan dan sopir hasilnya negative,” jelasnya.
Sementara disinggung jumlah kasus positif covid-19 di Bangli, kata Nengah Nadi terjadi peningkatan jumlah kasus positif corona mengacu data yang dikelurkan oleh Satgas Provinsi jumlah kasus positif Corona sebanyak 13 kasus. “Ada dua penambahan kasus baru positif corona yakni menimpa PMI asal Desa Abuan, Kecamatan Susut dan Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku,” ujar Nengah Nadi seraya menambahakn untuk kedua PMI ini bekerja sebagi kru kapal pesiar dan kini menjalani perawatan di RS Sanglah Denpasar.
Sebut Nengah Nadi dari 13 kasus positif corona tersebar diempat kecamatan yakni Kecamatan Tembuku 3 kasus, Kecamatan Susut 4 kasus, Kecamatan Kintamani 3 kasus dan Kecamatan Bangli 3 kasus. “Dari 13 kasus positif corona sebanyak 12 orang masih menjalani perawatan dan 1 orang sudah dinyatakan sembuh,” ungkap Nengah Nadi.