Bupati Klungkung Gagal Mediasi, Pura Shri Nararya Kresna Kepakisan Digembok | Bali Tribune
Diposting : 17 June 2022 02:41
SUG - Bali Tribune
Bali Tribune / DIGEMBOK - Pura Shri Nararya Kreshna Kepakisan di Banjar Dukuh, Klungkung yang digembok.

balitribune.co.id | SemarapuraWarga Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan yang hendak sembahyang di Pura Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan (PSNKK), Minggu (5/6) kecewa. Mereka terpaksa mengurungkan niat masuk ke jeroan karena pintu masuk pura digembok.

Seluruh pintu masuk pura yang berlokasi di Banjar Dukuh Gelgel, Klungkung ini digembok oleh kelompok tertentu yang mengaku sebagai pengempon, pengemong dan penyungsung pura. Penutupan pura ini merupakan buntut dari perseteruan antar-pengempon pura karena saling klaim sebagai pengempon yang sah.     

Sejumlah petugas keamanan, baik dari TNI dan Polri tampak turun ke lapangan memantau kegiatan yang cukup membuat suasana terlihat menegangkan saat itu. Karena tidak bisa masuk pura, akhirnya usai sembahyang (di luar pura), pasemetonan kemudian melakukan aksi (balasan) dengan menggembok seluruh pintu pagar masuk pura. Sehingga di tiap pintu masuk pura terdapat dua gembok.

"Biar adil kami sebagai pemilik pura juga gembok pintu ini. Kedatangan kami mau sembahyang sekaligus bersih-bersih serangkaian akan digelarnya pujawali di pura ini pada Sabtu (18/6) mendatang. Namun kami tidak bisa masuk karena seluruh pintu masuk pura digembok," jelas Perwakilan Prajuru dan Pengurus Pura Gusti Made Putera (Ketua Bidang Pembangunan) didampingi Sekjen Made Legawa, Gusti Agung Ardhana selaku Ketua Yayasan Kreshna Dananjaya serta Ketut Ngastawa dari (Ketua Bidang Sosial, Politik dan Hukum).

Akibat perseteruan tersebut Bupati Klungkung Nyoman Suwirta bersama Wakil Bupati Made Kasta, Kakanwil Kemenag Prop Bali Komang Sri Marheni serta unsur terkait menggelar mediasi Selasa (14/6) lalu, mempertemukan mereka yang bersengketa. Namun rupanya mediasi yang digelar menemui jalan buntu karena kedua belah pihak ngotot tetap berseteru.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta pada kesempatan itu menyatakan masalah mereka sejatinya sangat sederhana meminta kedua belah pihak turunkan tensi masing masing sampaikan informasi  yang jelas agar diketahui duduk persoalannya.

“Sejatinya masalahnya sangat sederhana, tidak ruwet dan yang bisa menyelesaikan persoalannya adalah mereka sendiri. Sebab, mereka sendiri yang tahu, ini masalah hati, turunkan harga diri,” ujar Bupati Suwirta penuh harapan kepada kedua belah pihak.

Pihak Pengurus Pusat Pesemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan akhirnya mengeluarkan Surat Edaran 15 Juni 2022 untuk semua warga pasemetonan seluruh Bali yang ditandatangani Ketua Umumnya I Gusti Agung Ngurah Sudarsana SH dan Sekretaris Jenderal  Drs I Made Legawa Msi.

Surat Edaran yang isinya mengimbau kepada semeton yang menjunjung tinggi kehormatan Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan agar ngaturang puja bhakti di Jro atau Puri masing-masing saat Piodalan Ida Bhayata Kawitan di Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan di Banjar Dukuh Nyuhaya, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, pada Hari Sabtu, 18 Juni 2022 bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.

Lebih jauh dalam surat edarannya, pengurus saat ini sedang mengupayakan pengajuan proses hukum atas permasalahan ini. Hal itu dilakukan setelah hasil mediasi dari Bupati Klungkung terkait permasalahan di Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepakisan mengalami "dead lock" atau kebuntuan dalam mencapai kesepakatan.

Sesuai rencana selain melakukan persembahyangan ngaturang pejati, pengurus beserta umat akan memasang tetaring jelang piodalan Sabtu (18/6) mendatang. Namun karena semua pintu digembok, rencana itu akhirnya tidak bisa terwujud.

Di pihak lain ketika dihubungi Gusti Agung Bagus Arta Wijaya malah berharap agar piodalan bisa tetap berlangsung pada Tumpek Kuningan, serta masalah perseteruan ini bisa selesai secepatnya. Dirinya mengaku berupaya agar usai Kuningan ini bisa dilakukan paruman kembali untuk meredakan hal ini.

“Ini sebenarnya masalah mis komunikasi saja. Hal kecil menjadi besar dan kita tetap upayakan bisa cepat selesai,” pungkasnya.