Mangupura, Bali Tribune
Bupati Badung I Nyoman Giri Pasta bersama Wakil Bupati I Ketut Suiasa meresmikan dibukanya empat layanan baru di RSUD Mangusada Badung, Rabu (1/6). Keempat layanan baru tersebut diantaranya layanan pemecah batu ginjal yang disebut ESWL (Elektrocorporeal Short Wave Liptotripsi), layanan MRI (Masnetic Resonance Imaging) untuk diagnostik, lebih canggih dari CT-Scen, HD (Hemodialisa) untuk cuci darah dan Cathlab (Cateterisasi Laboratorium) untuk layanan kateterisasi jantung dan pembuluh darah. Peresmian layanan baru tersebut juga dihadiri Sekda Badung Kompyang R Swandika, Kadis Kesehatan dr. Gede Putra Suteja, Direktur RSUD Mangusada dr. Agus Bintang Suryadi beserta jajarannya.
Keempat layanan baru tersebut berada di tiga gedung di RSUD Mangusada. Untuk layanan pemecah batu ginjal ESWL dan MRI berada di gedung C, penambahan pelayanan Hemodialisa dengan penambahan mesin baru dengan kapasitas enam bed masih berada di gedung lama dan layanan Cathlab jantung berada di Gedung A.
Disela-sela peresmian Bupati Giri Prasta menyampaikan bahwa dibukanya layanan baru di RSUD Mangupura ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Badung terhadap bidang kesehatan. “Penambahan layanan kesehatan di RSUD Mangusada ini memang menjadi skala prioritas bagi kami, sehingga masyarakat badung yang berobat di RSUD, mendapatkan pelayanan yang, tepat, cepat, dan mudah,” terangnya.
Dijelaskan, untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat Badung, kedepan Pemkab Badung telah merancang sebuah sistem IT dimana masyarakat yang akan berobat di RSUD Mangusada, cukup dengan scen wajah atau jempol saja segala bentuk penyakit sudah dapat terditeksi.
“Berkenaan dengan tenaga medis agar betul-betul dilakukan evaluasi, sehingga masyarakat lebih cepat mendapat penanganan. Kedepan, tanpa membawa Kartu Badung Sehat, dengan jempol jari saja sudah bisa. Sehingga masyarakat tidak berpikir masalah urusan administrasinya,” tambahnya.
Bupati Giri Prasta menambahkan, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN sekarang ini, kebutuhan akan tenaga medis bukan tantangan bagi Badung termasuk alat kesehatannya disesuaikan dengan kebutuhan. "Kami contohkan dengan penambahan alat kesehatan ESWL untuk batu ginjal ini masyarakat tidak perlu operasi, dengan teknologi canggih ini kurang dari 30 menit sudah selesai," tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bukan hanya di RSUD Mangusada pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan, namun di puskesmas induk juga pelayanannya 24 jam dan pustu-pustu akan digerakan. "Pemeriksaan pap smear dan pemeriksaan kanker serviks cukup sampai tingkat puskesmas saja," imbuhnya.
Selain itu, Pemkab Badung akan sediakan 62 mobil ambulance siaga, juga mobil keliling diistilahkan rumah sakit berjalan. "Ini semua merupakan wujud pelayanan kesehatan kepada masyarakat Badung. Kedepan masyarakat badung yang ber KTP badung yang berobat di rumah sakit Mangusada, Puskesmas maupun RS Sanglah merupakan tanggungjawab pemerintah, pemerintah akan membayar hingga operasi,” terangnya.