BALI TRIBUNE - Bupati Bangli I Made Gianyar, Rabu (16/8) turun ke SMPN 2 Tembuku menyikapi adanya siswa kelas tujuh yang belum fasih membaca, menulis dan menghitung. Bupati I Made Gianyar didampingi Kadisdikpora Bangli I Nyoman Suteja, Kadisos I Wayan Sukarta, Kabag Humas Cok Dirga. Robongan Bupati diterima oleh Kasek SMPN 2 Tembuku I Made Degdeg.
Di hadapan para guru, Bupati Made Gianyar meminta agar para guru meninggalkan pola-pola kekerasan dalam mendidik. ”Ya kalau mau memberikan hukuman kepada siswa jangan sampai menyentuh fisik, pola kekerasan tidak jamanya lagi,” ujarnya. Bila ditemukan siswa tidak disiplin,boleh diberikan hukuman asal jangan melakukan kekerasan fisik. “Bentuk hukuman bisa saja siswa disuruh mengarang cerita, mengapal kata-kata mutiara Bung Karno,” tutur Gianyar.
Di hadapan Bupati, Kasek I Made Degdeg mengungkapkan memang benar ada beberpa siswa kelas tujuh yang belum begitu fasih Calistung. Menyikapi masalah ini, kata Degdeg, pihak sekolah melalui waka kesiswaan, guru bahasa memberikan pembinaan tambahan. “Setiap hari Sabtu siswa yang belum fasih calistung diberikan pelajaran tambahan, agar natinya siswa tersebut bisa mengikuti pelajaran sebagaimana siswa lainya,” ujar Degdeg.
Disamping itu, pihak sekolah menghubungi orang tua siswa jika ditemukan siswa yang kurang dalam mengikuti proses belajar dan juga ditemukan sisa yang sering kali melanggar aturan di sekolah. Bupati I Made Gianyar mengatakan sangat mendukung langkah yang telah dilakukan pihak sekolah menyikapai masalah tersebut. “Kita percaya kepada guru di sini, mereka memilki teknik tersendiri dalam mengajar, sehingga siswa yang masih lemah calistung kemampuannya bisa meningkat,” jelas Gianyar.