Diposting : 4 August 2022 06:34
DIR - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Canang adalah salah satu sarana yang sering digunakan dalam persembahyangan bagi umat Hindu di Bali. Namun untuk membuat Canang dibutuhkan bahan baku busung.Itu sebabnya, harga busung di pasaran terbilang cukup tinggi.
Nengah Suciati (50) seorang pedagang canang dan busung di pasar Badung, mengatakan bahwa pasokan busung yang didapatkan berasal dari Karangasem. Untuk busung saya dari pengepul dari Karangasem, ujarnya, Selasa (2/8).
Menurut Nengah, harga dari pengepul busung untuk seikat yang besar dibandrol Rp190 ribu. Berbeda dengan Ari Ardani (47) pedagang di Pasar Pemecutan mengatakan, pasokan busung biasanya ia dapatkan dari Desa Pohsanten, Negara. “Satu ikat busung yang ukuran sedang Rp 40 ribu tapi kalau di Denpasar dipatok Rp 45 ribu,” katanya sembari menambahkan, “Pasokan busung itu biasanya diantar langsung oleh pengepul dari Negara ke Denpasar.”
Ditambahkan pula bahwa pada hari raya besar jumlah busung yang terjual mencapai 3 sampai 5 ikat. Sedangkan soal harga, tergantung dari jumlah pasokan dari pengepul. “Jika pasokan busung menipis, otomatis harga akan naik,” jelasnya.
Lain dengan pedagang Canang di pasar Sanglah, Jero (47) saat dijumpai juga mengatakan kenaikan harga busung sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga canang.
Kalau harga busung naik, otomatis canang juga ikut naik. Apalagi kan pasokan busung sering kali menipis sampai didatangkan dari pulau Jawa. Kadang kalau gak ada busung pakai daun pisang. Tapi kalau naik harga daun pisang, naik juga canangnya.
Mengenai pendapatannya setiap hari, ia mengaku tidak pasti. Namun, jika sedang ramai penghasilan mencapai Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per hari.
Menurut Jero, harga satu bungkus Canang yang berisi 25 pada hari biasa berkisar Rp15 ribu sampai Rp20 ribu. Akan tetapi pada hari raya besar seperti Galungan dan Kuningan harga satu bungkus canang bisa mencapai Rp35 ribu.
“Selain harga busung, harga bunga juga berpengaruh terhadap harga canang,” katanya.
Sementara Sudiani (52) mengatakan kenaikan harga canang bergantung pada harga bunga. Kalau harga bunganya naik, ya harga Canang pasti juga naik, kata Sudiani.
Sebelumnya, harga bunga mencapai Rp20 ribu/kg, tapi kini telah turun menjadi Rp 15 ribu /kg. Dengan begitu, pendapatan harian tidak tetap, tergantung berapa banyak yang laku terjual.