
balitribune.co.id | Bangli - Praktek pemasangan alat peraga kampanye (ATK) berupa stiker saat masa tenang yang dilakukan oleh oknum prajuru Desa Adat Sekaan, Kecamatan Kinatamani, kasusnya terus bergulir. Salah seorang Caleg dari Partai Hanura, Ida Bagus Santosa melaporkan dugaan pelanggaran kampanye ke Bawaslu Bangli, Senin (15/4).
Ditemui di sela-sela proses melapor, Ida Bagus Santosa menerangkan kapasitasnya selaku warga masyarakat, kader partai, caleg dan pengurus partai yang baik melaporkan dugaan terjadinya pelanggaran kampanye yang terjadi di Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani seperti apa yang termuat dalam media. “Apalagi dalam berita di koran, Bawaslu Bangli berharap ada yang melapor. Jika sudah ada laporan tentunya akan ditindaklanjuti, makanya selaku warga masyarakat kami melapor hari ini, tentu dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah,” ungkap politisi asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini.
Selain itu yang menjadi alasan dirinya melapor karena salah satu kader partai Hanura yakni I Nengah Sugiman yang nota bene sebagai Caleg dari Dapil Kintamani Barat, dimana foto dan namanya ada dalam stiker lintas partai yang ditempel saat masa tenang. Apalagi sesuai pemberitaan di koran bersangkutan mengaku tidak tahu menahu prihal nama-nama yang tercantum dalam stiker tersebut dan mengatakan jika keberadaan stiker tersebut merupakan inisiatif dari prajuru.
“Jika pernyataan dari kader kami I Nengah Sugiman benar, tentu Partai Hanura merasa dirugikan karena mencemarkan nama baik partai Hanura di mata masyarakat,” tegas Caleg DPRD Provinsi Bali dapil Bangli ini.
Lanjut Ida Bagus Santosa dengan pelaporannya, pihaknya berharap Bawaslu Bangli segera melakukan penyelidikan dan penyidikan, sehingga terkuak siapa pelaku dan yang mendanai pembuatan stiker lintas partai yang dipasang saat masa tenang. “Yang melapor dan barang bukti sudah ada ditambah lagi keterangn saksi- saksi, maka semua unsur sudah masuk dan segera bisa ditindaklanjuti,” jelas Ida Bagus Made Santosa.
Sementara itu Ketua Bawaslu Bangli, I Nengah Purna menyampaikan jika sudah ada dua orang yang melapor terkait kasus dugaan pelanggaran kampanye di Desa Sekaan, Kintamani. Setelah menerima laporan tersebut pihaknya langsung menindaklanjuti dengan melakukan kajian. “Memang sudah ada dua orang yang melapor, dan kami sudah menerima laporan dan langsung kami tindaklanjuti,” jelasnya.
Direncanakan Selasa (16/4) pihaknya akan melakukan pembahasan bersama dengan sentra penegakan hukum terpadu (sentra Gakumdu), yang anggota dari pihak Kejaksaan Negeri Bangli dan Polres Bangli. “Besok (hari ini) akan kami bahas, supaya jelas arahnya kemana. Untuk sementara kami belum bisa pastikan ada pelanggaran atau tidak. Yang jelas kasus ini masih dalam proses kajian,” imbuhnya.
Dalam kasus ini pihak pelapor, I Nengah Sutra warga Desa Sekaan dan IB Santosa yang merupakan politisi Hanura. Sementara itu pihak terlapor adalah oknum yang memasang selebaran yang berisikan nama caleg lintas partai