Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Canting Camplung Tanamkan Budaya Bali Sejak Usia Dini

Bali Tribune/TARI- Anak-anak di Sanggar Tari Canting Camplung antusias mengikuti kelas tari.



balitribune.co.id | DenpasarSanggar Canting Camplung terletak di Jalan Kartini, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara. Sanggar ini mengedukasi generasi muda Bali tentang tarian tradisional bukan baru seumur jagung. Sanggar ini lahir pada 1993 dan tetap konsisten pada pelestarian tari tradisional Bali hingga saat ini. 

 
Selama 21 tahun ini sudah melahirkan ratusan anak-anak Denpasar yang pernah mengenyam ilmu di Sanggar Tari Canting Camplung. Mereka adalah anak-anak berusia 4 hingga 15 tahun, baru duduk di bangku TK (Taman Kanak-Kanak) sampai SMP. 
 
Tari yang dilatihkan pun beragam sesuai dengan level dan tingkat kesulitan. Level pemula biasa diisi dengan tari Puspanjali dan Pendet. Untuk tingkat lanjut, Sekar Jagat, Sekar Jempiring dan Merak Angelo. Untuk level tersulit, adalah tarian Yudapati dan Garuda Wisnu Kencana. 
 
Ni Luh Sari Wulan Dewi (35), penerus kedua dari sanggar Canting-Camplung memaparkan kepada wartawan Bali Tribune ketika diwawancarai Kamis (30/6) kemarin bahwa Canting Camplung eksis karena kecintaan mendiang ayahnya, Nyoman Sudiana pada budaya tradisional Bali. 
 
"Ayah saya kebetulan seorang penyanyi dan pencipta lagu dan beliau sangat menggemari bidang seni. Selain itu, kecintaannya pada anak-anak dan jiwa sosialnya membuatnya bertekad untuk menjalankan Canting Camplung," papar Wulan Dewi. 
 
Anggota yang terlibat di sanggar ini merupakan para penerus bangsa yang memiliki rasa keingintahuan dan kecintaan yang tinggi terhadap seni tari tradisional. 
 
"Kebanyakan adalah anak-anak yang punya antusias tinggi mengikuti setiap latihan di sini," ungkapnya. 
 
Bersama dengan era globalisasi yang semakin maju, anak-anak kian mudah mengakses berbagai konten di sosial media, termasuk video-video yang memamerkan keindahan tari Bali di platform seperti youtube, tiktok, atau instagram. Selain itu, dorongan orangtua juga menjadi faktor yang mendorong anak-anak usia dini menyelami dunia tari tradisional Bali. 
 
"Orang Bali percaya bahwa tari tradisional kita itu metaksu atau memiliki daya tarik dan kharisma tersendiri yang bisa memikat orang luas. Bisa sedikit pun tidak apa-apa, yang penting kita tahu dan mau belajar," ungkapnya. 
 
Hal tersebut, mendorong banyak orangtua maupun anak-anak belajar tentang tari tradisional Bali. Ia juga menegaskan bahwa belajar ilmu tari tak pernah dibatasi oleh usia, asalkan ada niat dan keingintahuan, siapapun bisa menari Bali.  
 
"Tari Bali tidak dibatasi usia, gender, ataupun suku, siapapun bisa melakukannya," jelasnya.
wartawan
M2
Category

Biaya Sekolah Mahal, Bantu Seragam Untuk Siswa SD dan SMP

balitribune.co.id | Singaraja - Mahalnya biaya pendidikan terutama pengadaan pakaian seragam terutama untuk siswa SD dan SMP menjadi keluhan masyarakat selama ini. Hal itu memicu lahirnya keinginan membantu meringankan beban masyarakat terutama yang memiliki putra dan putri sedang menempuh Pendidikan. Melalui visi dan misinya saat kampanye Pilkada Serentak 27 Novmber 2024 Bupati Buleleng dr.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Pembukaan Bulan Bung Karno VII

balitribune.co.id | Tabanan - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dirangkaikan dengan pembukaan Bulan Bung Karno VII Tahun 2025, di Lapangan Alit Saputra, Senin (2/6). Ia menegaskan pentingnya peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momentum bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. 

Baca Selengkapnya icon click

Polsek Seririt Bentuk Pasukan SERBU, Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba dan Balap Liar

balitribune.co.id | Singaraja - Untuk menjaga kondusifitas wilayah Kecamatan Seririt, Kepolisian Sektor Seririt membentuk pasukan khusus pengaman reaksi cepat. Gunanya untuk meningkatkan kecepatan dan efektivitas penanganan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtbimas). Dibawah Komando Kapolsek Seririt Kompol Dr.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Halal Bihalal, Pak Koster, dan Hubungan Ulama-Umara-Umat

balitribune.co.id | Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali menyelenggarakan halal bihalal bersama umat Islam yang dihadiri Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster (Pak Koster), halal bihalal yang bertajuk Silaturahmi dan Kolaborasi Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali itu juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta dan sejumlah ulama berpengaruh di Bali, kehadiran Pak Koster mencerminkan kewajiban pemerintah untuk membangun kehidupan beragama yang mode

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.