Cegah Kerumunan, Ngaben Badai Diangkut Mobil | Bali Tribune
Diposting : 5 March 2021 07:33
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
Bali Tribune/ Bade diangkut mobil pickup menuju Setra.
balitribune.co.id | Denpasar -  Seluruh lapisan dunia dibuat lumpuh oleh zat yang disebut virus dengan ukuran 150 NM (nanometer). Adat, budaya dan kegiatan keagamaan pun harus mengalah terhadap virus ini. Bahkan sejak virus ini ada, dua kali umat beragama tidak diperbolehkan untuk merayakan perayaan hari besarnya. Natal, Idufitri, Nyepi, Waisak hingga Imlek.
 
Termasuk juga dengan segala bentuk kegiatan adat yang dimungkinkan menimbulkan kerumunan, terpaksa harus dibuat tunduk oleh virus yang lebih "mungil" ukurannya dari debu. Seperti kegiatan upacara Ngaben yang digelar salah satu warga di kota Denpasar.
 
Saat menuju setra, bade yang berisi wadah jasad dimana umumnya diarak warga adat. Kini dibawa oleh kendaraan pickup. Hal ini guna menghindari adanya kemacetan yang menimbulkan kerumunan. Bahkan warga yang mengiringi jenasah ke setra untuk menyaksikan upacara ngaben tetap dalam pengawasan petugas.
 
Belum lagi jika yang akan dikremasi ternyata dinyatakan pihak rumah sakit mengidap Covid-19, tentu pelaksanaan upacara ngaben tidak bisa disaksikan oleh warga adat. Hanya khusus diwakilkan oleh keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
 
Pandemi ini menyadarkan kita semua bukan untuk menghilangkan budaya dan cara kita memuja Hyang Tunggal. Tapi lebih kita menyadari yang selama ini 'mabuk' akan Agama dan Sorga. Serta selalu menunjukkan ego sebagai diri yang dicintai Tuhan dan selalu menepuk dada bagai "Bang Jago". Namun tak berdaya akan ciptaannya yang kecilnya mencapai 150 nanometer. Itulah kuasanya, dan yakinlah dengan sadar diri dan memohon padaNya serta disiplin mengikuti apa yang dianjurkan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan, semoga pandemi ini berakhir.