Cegah Stunting, Tunda Kehamilan di Masa Pandemi Covid -19 | Bali Tribune
Diposting : 23 July 2020 19:40
Bernard MB. - Bali Tribune
Bali Tribune / Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Drs Agus P. Proklamasi
balitribune.co.id | Denpasar - Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan gizi ganda, yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, serta anemia pada remaja dan ibu hamil dan kelebihan gizi termasuk obesitas baik pada balita maupun orang dewasa. Bahkan, Indonesia termasuk negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar di dunia. Untuk itu, Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Provinsi Bali mengadakan kegian web seminar Kehamilan Sehat Cegah Stuntingbpada Rabu (22/7). 
 
Para pembicara, dr Made Bagus Dwi Aryana SpOG (K), dokter spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Ni Made Suastini, S Ikom dan Drs Agus P Proklamasi, MM selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Menurut Dwi Aryana, penyebab utama dari stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga ia mengimbau untuk mencegah stunting dengan cara menjaga nutrisi ibu hamil untuk calon bayi dan pemberian air susu ibu ekslusif selama 6 Bulan. "Cegah stunting harus dimulai sejak pertama kali terjadi pembuahan sampai bayi berumur 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan). Menjaga nutrisi pada saat ibu hamil dan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pada bayi," ungkapnya.   
 
Agus Proklamasi menjelaskan, dalam pencegahan stunting, BKKBN melakukan kegiatan pemberdayaan keluarga (intervensi sensitive) melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan promosi KIE mengenai Pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun). "Di Provinsi Bali sendiri program prioritas promosi dan KIE 1000 HPK sudah dilaksanakan sejak tahun 2018. Pada tahun ini kami merencanakan program Prioritas Promosi dan KIE 1000 HPK dengan sasaran mencakup 33 Desa," katanya. 
 
Pada kesempatan tersebut, Agus Proklamasi juga mengajak masyarakat untuk menunda kehamilan di masa pandemic Covid-19. "Disarankan bagi pasangan usia subur untuk menunda kehamilan di masa pandemic Covid-19 ini. Karena usia kehamilan muda sangat rawan dan banyak keluhan daya tahan ibu hamil bisa menurun. Pemeriksaan kehamilan mungkin akan sulit dilakukan sehingga bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama hamil, seperti salah satunya kekurangan gizi yang bisa menyebabkan stunting," imbuhnya.