Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Cerita Magis Batu Berapi di Pura Pucak Watu Geni

Bali Tribune / BATU BERAPI- Jro Mangku Istri Nyoman Simpen, pemangku Pura Pucak Watu Geni.

Denpasar - Keberadaan Pura Pucak Watu Geni ini sebagai tempat melukat memang tidak begitu popular. Namun ada sesuatu yang menarik dan unik di tempat tersebut, bagi mereka pecinta dunia spiritual, kemungkinan besar akan mengenal pura tersebut.

Pura yang penuh dengan cerita magis ini berada di tengah perumahan padat penduduk di kawasan Jalan Nuansa Indah, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara. Banyak pula masyarakat yang belum begitu kenal dengan pura tersebut, padahal hanya berjarak sekitar 10 menit dari pusat Kota Denpasar.

Boleh percaya, boleh tidak. Tapi yang jelas menurut penuturan, pura ini menyimpan kisah magis, ada sebuah bongkahan batu di sana yang konon pernah memunculkan api sebanyak tiga kali berturut-turut.

Berjarak hanya lebih kurang 100 meter ke barat dari Jalan Utama Buluh Indah, dapat disaksikan dari dekat Pura Pucak Watu Geni berdiri di atas tanah seluas 22 are.

Wartawan Bali Tribune yang mengunjungi Pura tersebut, Senin (18/7) lalu, mencatat bahwa di sekitar Pura, berjejer rumah-rumah mewah bertingkat. Namun sejatinya masih kalah tinggi dengan satu pohon pule besar yang sudah nampak dari kejauhan.

Pohon pule tersebut bisa sebagai penanda letak pura, bilamana pemedek pertama kali berkunjung. Meski demikian, sebuah papan nama dengan jelas siap menyambut setiap kedatangan. Tidak lama, sampailah di jaba pura yang tidak begitu luas.

Melewati pintu masuk pura, Jro Mangku Istri Nyoman Simpen (66) telah menunggu di suatu bale kecil semacam pasanekan (istirahat), dan dalam satu areal terdapat bale kulkul serta bale gong. Selain itu, terdapat pula 3 pelinggih, yang menurut Jro Mangku, berturut-turut dari paling kiri yaitu stana Ratu Ayu Mas Melanting, Dewi Kwan Im, dan Ratu Niang Agung Sakti.

Sedangkan di jeroan pura terdapat empat pelinggih, yaitu stana Ratu Gede Dalem Nusa, Ratu Betari Lingsir Puncak Mundi, Ratu Dalem Solo, dan Ratu Betari Giri Putri, serta satu bale piyasan.

Satu hal sentral yang terdapat di jeroan pura yaitu batu besar, dengan ukuran sekitar 5 meter, serta sebuah guci besar berada di depannya. Batu inilah yang konon sampai sekarang, akan mengeluarkan asap setiap piodalan atau saat Purnama Kapat.

Tepat di antara batu dan guci terdapat bulakan yang airnya tidak pernah habis, meski digunakan terus-menerus. Air tersebut terlebih dulu dipindahkan dari bulakan ke guci besar. Baru kemudian air itulah yang bermanfaat sebagai 'toya penglukatan'.

Dari penuturan Jro Mangku Istri, pura ini awalnya merupakan hamparan sawah yang disebut uma pegambangan. Dimana beberapa bidangnya adalah milik keluarga Jro Mangku. Di tengah sawah tersebut terdapat sebuah 'bulakan' atau sumber air yang tidak henti-hentinya mengeluarkan air.

Sejak SMP, alm Jro Mangku Lanang sering kali beraktivitas di sawah tersebut. Suatu hari Jro Mangku sakit, dan dirawat di rumah sakit. Ketika dirawat, tiba-tiba Ia didatangi seorang kakek (penjelmaan) yang menyuruhnya untuk pulang lalu meminta air suci di bulakan sawah miliknya.

Tepat esok harinya, Ia diizinkan untuk pulang. Jro Mangku Istri mengikuti apa kata kakek tersebut, dan menuju bulakan di uma pegambangan. Dengan tulus Ia mengatakan, "jika benar suami saya sembuh, saya akan ngayah disini". Kemudian mengambil air suci dan pulang.

Semenjak itu, beberapa orang datang dengan keluhannya, ada yang kanker payudara, ada pula seorang anak yang tidak bisa berjalan (lemet). Karena kesembuhan-kesembuhan yang ia dan orang tersebut alami, maka sekitar tahun 1987, Jro Mangku Lanang membangun pura secara bertahap dengan dana pribadi.

wartawan
M3

Bupati Satria Buka Sirkuit Panjat Tebing  Provinsi Bali Seri I

balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung, I Made Satria membuka Sirkuit Panjat Tebing Kelompok Umur Seri I Provinsi Bali Tahun 2025 di GOR Swacapura, Gelgel, Klungkung, Jumat (4/4). Pembukaan Sirkuit Panjat Tebing Seri I juga dirangkaikan Pelantikan Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Klungkung masa bakti 2025-2029. 

Baca Selengkapnya icon click

HUT Para Gotra Sentana Dalem Tarukan Klungkung ke-56, Bupati Satria ajak Guyub Masemeton

balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung, I Made Satria bersama Ny. Eva Satria menghadiri HUT Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) Kabupaten Klungkung yang Ke-56 di Wantilan Pura Dalem Tampuagan, Sengguan Klungkung, Jumat (4/4). Turut hadir Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, Ida Dalem Semara Putra dan undangan terkait lainya. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Penemuan Jenasah di Pantai Gilimanuk, Diduga Korban Tenggelam I Komang Soma Merta

balitribune.co.id | Negara - Jenasah pria tanpa identitas alias Mr. X ditemukan pada Sabtu (5/4) pagi sekitar pukul 09.00 Wita di perairan Gilimanuk. Pihak keluarga pun memastikan jenasah tersebut merupakan I Komang Soma Merta yang hilang tenggelam.

Baca Selengkapnya icon click

Hormati Identitas dan Karakter Bali, Gubernur Koster Sambut Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin Kenakan Tenun Endek

balitribune.co.id | Badung - Gubernur Bali Wayan Koster, menghadiri penyambutan kedatangan Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung pada Jumat, Sukra Umanis Warigadean (4/4) petang.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.