balitribune.co.id | Mangupura - Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri diskusi pelaksanaan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-Lapor!) di Kabupaten Badung. Kegiatan dalam rangka kunjungan dan monitoring bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dengan Lembaga Mitra Pembangunan United Nations Development Programme (UNDP) dan The Korea International Cooperation Agency (KOICA), di Gedung Badung Command Centre, Kamis (8/9).
Acara tersebut dihadiri Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik, Yanuar Ahmad, Head of Democratic Governance and Proverty Reduction, Siprianus Bate Soro, Deputy Country Directur KOICA Indonesia Office, Miss Ahn Soyeon dan Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Badung.
Dalam sambutannya Sekda Adi Arnawa menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Badung mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kunjungan KemenPAN RB bersama lembaga mitra pembangunan UNDP dan KOICA dalam meningkatkan pengelolaan pengaduan pada SP4N-Lapor!, baik di tingkat nasional maupun daerah.
"Kami harapkan dengan kehadiran KemenPAN RB, UNDP dan KOICA di Badung dapat mengevaluasi perkembangan pengelolaan pengaduan berbasis SP4N-Lapor! di Badung. Dari monitoring ini diharapkan pula, Badung dalam hal ini Diskominfo selaku perangkat daerah teknis pengampu kegiatan ini benar-benar melaksanakan apa yang menjadi SOP terkait pengaduan tersebut. Kita ingin masyarakat lebih mudah mendapatkan akses untuk menyampaikan keluhan dan sebisa mungkin secepatnya mendapat penanganan terhadap keluhan tersebut," jelasnya.
Disebutkan, bahwa SP4N-Lapor! merupakan salah satu kanal pengaduan yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat di Kabupaten badung. Dapat dilihat dengan terjadinya peningkatan jumlah pengaduan masyarakat setiap tahunnya, dengan jumlah 239 pengaduan pada tahun 2020 dan 258 pengaduan pada tahun 2021. Untuk itu, diharapkan dari pihak Kementerian melalui diskusi ini dapat memberi solusi dan membantu Pemkab Badung dalam proses pengintegrasian layanan pengaduan agar tercipta kualitas layanan pengaduan yang lebih efisien.
Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik Yanuar Ahmad menyampaikan, melalui diskusi ini ingin mendengarkan tanggapan dari Pemkab Badung mengenai penyelenggaraan pengaduan pelayanan publik melalui SP4N-Lapor!. Diketahui bahwa Kabupaten Badung menjadi salah satu projek percontohan di antara 6 daerah percontohan lain di Indonesia.
"Badung sudah 2 tahun menjadi percontohan SP4N-Lapor! Dari kunjungan ini kami ingin mendengar kemajuan yang telah dicapai," imbuhnya.
Ditambahkan, Menteri PAN RB yang baru menyampaikan 3 (tiga) hal terkait digitalisasi yaitu digitalisasi struktur, digitalisasi kompetensi dan digitalisasi budaya.
"Terkait dengan pengelolaan pengaduan ini sebenarnya sudah sangat relevan karena kita sudah berada pada digitalisasi pengelolaan pengaduan melalui SP4N-Lapor. Terpenting ke depan bagaimana membina dan mengelola pengaduan ini agar tetap efektif dan efisien," jelasnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi, karena dari data telah terjadi peningkatan jumlah aduan di Badung sebesar 31 persen dan penyelesaian meningkat 98 persen. Namun diharapkan ke depan peningkatan baik jumlah aduan maupun penyelesaian aduan tersebut.