Diposting : 22 September 2022 06:31
SAM - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Belum genap dua tahun beroperasi, Computerized Tomography (CT) Scan di Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli rusak. Praktis pasien yang harus mendapat tindakan lewat alat CT Scan harus dirujuk ke RS Klungkung atau Sanjiwani Gianyar. Untuk perbaikan masih menunggu kepastian dari penyedia alat.
Wadir Sarana Prasarana RSU Bangli dr Wayan Pariasta saat dikonfirmasi tidak menampik rusaknya alat CT Scan tersebut. Alat yang berfungsi untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan tersebut rusak sejak tanggal 1 September kemarin.
Terkait rusaknya alat tersebut kata Wayan Pariasta setidaknya mengggu pelayanan. Namun demikian bagi pasien yang harus mendapat penaganan lewat alat tersebut terpaksa di rujuk ke RS Klungkung dan RS Sanjiwani Gianyar.Kita memang sudah jalin kerjasama dengan ke dua rumah sakit tersebut, jika ada pasien yang butuhkan tindakan lewat CT Scan kita langsung rujuk ke rumah sakit tersebut, ujarnya, Rabu (21/9/2022).
Lanjut Wayan Pariasta, dalam sehari sebanyak 10-20 pasien harus dapat tindakan lewat CT Scan. “Biasanya setelah dapat tindakan lewat CT Scan pasien kembali di rawat di RS Bangli. Beda jika kondisi pasien kurang stabil biasanya pasien kita rujuk penuh, ungkapnya.
Disinggung proses perbaikan dari CT Scan dengan 16 slice tersebut, beber Wadir asal Gianyar ini untuk penyediaan alat CT Scan pihak RS Bangli jalin kerjasama oprasional (KSO) dengan PT Meditrans. Dalam klausul perjanjian disebutkan jika terjadi kerusakan akibat komponen yang rusak jadi tanggung jawab penyedia. Tim teknisi darai PT Meditrans sudah sempat turun lakukan pengecekan dan hasilnya terjadi kerusakan pada komponen tabung CT Scan, kami masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari penyedia terkait perbaikan alat tersebut, ungkap Wayan Pariasta.
Sementara untuk bagi hasil dari alat tersebut yakni 35 persen untuk RS Bangli dan 65 persen untuk PT Meditrans. Kata Wayan Pariasta, untuk pengadaan alat CT Scan butuhkan anggran yang cukup besar dimana CT Scan dengan spesifikasi paling rendah harga mencapai Rp 12 miliar. Selain itu butuh anggran yang besar untuk biaya perawatan kisaran Rp 1,2 miliar lebih per tahunnya. Hampir sebagian besar rumah sakit pemerintah lakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk penyedian alat CT Scan, jelasnya.