BALI TRIBUNE - Aktifitas penyeberangan lintas Jawa - Bali kembali terganggu akibat cuaca buruk, Minggu (1/4) sore. Pelayaran kapal yang melayani penyeberangan Gilimanuk - Ketapang sempat dihentikan sementara lantaran hujan deras yang disertai kabut tebal di perairan Selat Bali.
Kondisi cuaca buruk, hujan deras dan angin kencang yang disertai kabut mulai terjadi sekitar pukul 15.35 Wita mengakibatkan jalur pelayaran kapal menjadi gelap. Jarak pandang nakhoda atau juru mudi kapal menjadi terbatas akibat hujan dan kabut tebal yang terjadi sehingga rawan terjadi tabrakan atau memicu kapal salah arah.
Karena kondisi cuaca dinilai membahayakan kapal-kapal yang sedang berlayar melayani penyeberangan, pihak Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar baik di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk maupun di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang memutuskan menutup semenatar penyeberanhan mulai pukul 15.45 Wita.
Kepala UPP kelas III atau Syahbandar Gilimanuk I Nyoman Suyantha dikonfrimasi Minggu sore menyatakan penutupan tersebut dilakukan karena jarak pandang Nakhoda atau juru mudi kapal sangat terbatas dan beresiko bisa mengakibatkan terjadi tabrakan antar kapal atau kapal salah arah.
“Penyeberangan di selat Bali di dihentikan sementara mengingat cuaca buruk yakni kabut dan hujan membuat jarak pandang terbatas,” ungkapnya. Menurutnya, pihak Syahbandar memutuskan untuk melakukan penundaan penyeberangan kapal-kapal yang sedang melayani jasa penyeberangan setelah adanya laporan dari nahkoda yang sedang berlayar.
“Mereka ragu untuk melakukan pelayaran saat cuaca buruk itu sehingga untuk keselamatan pelayaran maka penyebrangan ditunda,” jelasnya. Selama hujan dan kabut tebal masih menyelimuti wilayah perariran, kapal-kapal yang sedang berlayar semuanyanya mencari posisi yang aman dan kapal yang telah melakukan bongkar muat mengapung di dekat pelabuhan.
Penutupan sementara penyeberangan yang berlangsung sekitar 1,5 jam dan dibarengai dengan jumlah pengguna jasa penyeberangan yang akan meninggalkan Bali mengalami peningkatan di akhir libur panjang Paskah dan akhir pekan, juga menyebabkan terjadinya penumpukan kendaraan di areal parkir tengah kawasan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
Penumpukan kendaraan di areal tengah pelabuhan bahkan hingga meluber keluar areal pelabuhan. Ekor antrean kendaraan terutama truk, bus dan mobil pribadi sampai di terminal parkir maneuver Gilimanuk. Setelah kondisi cuaca mulai membaik dan penyeberangan dibuka kembali pukul 17.15 WIta, arus pengguna jasa berangsur surut dan penyebrangan kembali normal.