Cuaca Ekstrem Jelang Libur Nataru, Pemprov Gandeng BMKG | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 18 Desember 2024
Diposting : 17 December 2024 04:46
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / KOLABORASI - Pemprov Bali memperkuat kolaborasi dengan BMKG Republik Indonesia untuk memastikan mitigasi bencana dan kenyamanan iklim pariwisata di Bali, menjelang libur Nataru 2024/2025

balitribune.co.id | DenpasarPemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memperkuat kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia untuk memastikan mitigasi bencana dan kenyamanan iklim pariwisata di Bali, khususnya menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, penyampaian informasi cuaca sangat penting, terutama dengan tingginya curah hujan di Bali dalam beberapa hari terakhir. 

"Kita berupaya menyosialisasikan informasi, perkiraan cuaca, hingga potensi risiko bencana agar masyarakat semakin mengetahui kondisi terkini. Dengan adanya peringatan ini, masyarakat akan lebih waspada,” kata Mahendra Jaya saat menerima kunjungan Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati di Jayasabha, Denpasar, Minggu (15/12) sore.

Pemprov Bali berupaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan yang berlibur di Bali. Pasalnya, menjelang libur Nataru akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Pihaknya juga mengapresiasi langkah BMKG dalam memberikan informasi cuaca di Bali melalui aplikasi seperti Info BMKG, yang menyajikan data cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi, serta Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) untuk informasi cuaca maritim. Aplikasi ini sangat membantu dalam mengurangi risiko kecelakaan, terutama bagi para nelayan.

“Kami akan sosialisasikan lebih masif agar masyarakat dapat terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi yang diperbarui secara berkala. Bahkan, peringatan dini akan disampaikan sepekan sebelumnya dan diulang tiga hari hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem. Ini sangat penting,” tegas Mahendra Jaya.

Ia juga menekankan pentingnya perkiraan cuaca bagi wisatawan untuk menjadwalkan rute dan waktu kunjungan mereka ke objek wisata di Pulau Dewata. “Saya minta Kadis Pariwisata dan Kalaksa BPBD Bali untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Kami juga akan mengumpulkan camat dan desa wisata untuk menyosialisasikan hal ini,” jelasnya.

Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, menyampaikan, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025. Fenomena seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan cold surge (seruakan udara dingin) turut memengaruhi tingginya curah hujan dan gelombang di perairan Bali.

“Dari sejumlah faktor tersebut, hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi berpotensi menimbulkan bencana seperti tanah longsor atau banjir jika tidak dimitigasi dengan baik. Hampir seluruh wilayah Bali akan terdampak oleh La Nina yang membawa angin basah ini,” jelas Dwikorita.

Guna mendukung pelaku perjalanan atau wisatawan yang sedang merencanakan liburan ke Bali, BMKG menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) yang memberikan informasi cuaca di jalur perjalanan, bandara, pelabuhan, hingga penyeberangan. “Peringatan dini akan disampaikan hingga ke tingkat kecamatan, lengkap dengan waktu dan durasinya, sehingga wisatawan dapat mengatur waktu dan beradaptasi dengan cuaca,” terang Dwikorita.