
balitribune.co.id | Bangli - Cuaca extrim yang ditandai turun hujan lbat sejak dua hari terakhir menyebabkan sejumlah bencana mengepung wilayah Bali. Tak terkecuali, di Kabupaten Bangli. Berdasrkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar), dilaporkan jika terjadi bencana merata di empat kecamatan.
Jenis bencana yang terjadi yakni longsor dan pohon tumbang hingga terjangan air bah. "Dampak cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai angin yang terjadi sejak 48 jam terakhir, telah menyebabkan bencana hampir merata terjadi di empat kecamatan di seluruh Bangli" ungkap Kalaksa BPBD-Damkar Kabupaten, I Wayan Wardana didampingin Kabid Kedaruratan dan Logistik, I Ketut Agus Sutapa, Rabu (10/9).
Menurutnya, untuk Kecamatan Tembuku, sejauh ini memang relatif aman. Hingga siang ini, belum ada laporan bencana masuk. Hanya saja, dari informasi dilapangan menyebutkan tebing longsor terjadi di wilayah Desa Jehem, tepatnya di jalan raya Tingkadbatu. Akses jalan tertimbun sebagian oleh material longsor dan bambu. Selain itu, di jalan putus perbatasan desa Bangbang - Nongan, kembali terjadi longsor susulan. "Walaupun ada, kemungkinan sudah bisa ditanggulangi oleh masyarakat setempat," jelasnya.
Lebih lanjut, Agus Sutapa menjelaskan, bencana yang terjadi di Kecamatan Kintamani, berupa tembok rumah warga yang sedang proses pengerjaan ambruk akibat dampak cuaca extrim di Banjar Dinas Klatakat, Desa Suter. Selain itu, sebuah Dinding Penahan Tanah (DPT) jalan raya ruas Kintamani-Karangasem longsor sepanjang kurang lebih 2 meter.
Berikutnya di Kecamatan Bangli, DPT ruas jalan Desa menuju Pura Puseh Guliang Kawan, desa Bunutin, ambrol sepanjang 2 meter dengan ketinggian 10 meter. Dampaknya, untuk sementara jalan rabat beton menuju ke Pura Puseh dan ke beberapa pemukiman warga oleh pihak Desa ditutup agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. "Kami juga telah turun ke lokasi, melakukan upaya kedaruratan dengan memasangi terpal pada wilayah terdampak untuk mengurangi jenuh air supaya longsor tidak meluas," ujar Agus Sutapa.
Selain itu, di Desa Tamanbali, cuaca ekstrim menyebabkan sebuah Palinggih Bedugul di Pura Tengaling, Banjar Dinas Guliang Kangin hancur akibat ditimpa pohon Kamboja. Dilaporkan juga, di Banjar Dinas Sidawa, sebuah DPT ruas jalan penghubung Sidawa-Tamanbalj tergerus sepanjang 1 meter, sehingga pengemudi wajib berhati hati
Sedangkan di Kecamatan Susut, dilaporkan air bah menerjang lahan pertanian warga di wilayah desa selat sebagai dampak debit air di bantaran sungai yang merupakan bendungan pembagian air volumenya naik. Akibatnya, lahan pertanian diwilayah setempat mengalami kerusakan, akibat terbenam air. "Dari semua bencana yang terjadi di Bangli, nihil korban jiwa maupun luka. Untuk kerugian material, masih dalam proses pendataan," sebutnya.
Pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi serta dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, tanah longsor, banjir, sambaran/kilatan petir. "Ikuti himbauan Pemerintah (BMKG, BNPB, BPBD). Sebab, sesuai rilise dari BMKG, situasi ini diprediksi masih akan berlangsung sampai besok dan tidak menutup kemungkinan akan berpotensi masih terjadi dalam sepekan kedepan," jelasnya.