Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Cubang Terpapar Abu Vulkanik, Warga Sogra Kesulitan Air Bersih dan Pangan

pangan
TAK LAYAK - Nampak air embung berwarna hijau. Jangankan diminum, untuk mandi pun air tersebut tidak layak.

BALI TRIBUNE - Sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah Dusun Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, sudah kembali ke kampung halaman mereka dari lokasi pengungsian, setelah status Gunung Agung diturunkan dari awas ke siaga oleh PVMBG beberapa waktu lalu. Namun, sampai saat ini berbagai permasalahan yang dihadapi warga di Sogra belum tertangani dengan baik oleh pemerintah baik Pemrov Bali maupun Pemkab Karangasem.

Salah satunya masalah ketersediaan air bersih dan kebutuhan logistik dan ekonomi warga setempat pasca terjadinya bencana. Erupsi yang terjadi sejak September 2017  tersebut membuat seluruh cubang air milik warga setempat terpapar abu vulkanik yang cukup berat, sehingga sangat tidak layak untuk dikonsumsi.

Tidak hanya itu, warga yang berharap dari air embung di bawah Pura Pasar Agung, juga harus menelan ludah dan mengusap peluh mereka lantaran air di embung senilai miliaran rupiah itu juga lebih tidak layak untuk mandi apalagi diminum. Selain warna air di embung tersebut hijau juga mengeluarkan bau  tidak sedap.

“Sebagian besar cubang air milik warga di Sogra terpapar abu vulkanik cukup berat sehingga tidak bisa lagi dikonsumsi. Saat ini warga di Sogra mengalami kesulitan air bersih,” sebut Ketua Pasebaya Agung, I Gede Pawana, kepada wartawan Minggu (4/3).

 Untuk itu warga di Sogra sangat mengharapkan adanya pasokan air dari pemerintah. Diakui memang sebelumnya pihak PDAM Karangasem sempat membantu mendrop air bersih dengan menggunakan mobil tangki.

Saat ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih guna keperluan memasak dan minum, masyarakat di Sogra harus pergi jauh ke desa lainnya untuk mencari sumber-sumber air yang masih ada dan menampungnya menggunakan jerigen untuk selanjutnya diangkut menggunakan sepeda motor. Bahkan ada pula yang harus berjalan kaki hanya untuk seember air bersih.

“Kalau embung yang di Sogra itu saya sendiri tidak mengetahui siapa yang memiliki kewenangan untuk mengurasnya,” lontarnya.

Menurutnya, agar airnya bisa dipergunakan, embung tersebut memang harus dikuras dulu. Selain masalah air bersih, ada masalah yang lebih krusial lagi yang saat ini dihadapi oleh masyarakat setempat, yakni masalah kebutuhan pangan dan kebutuhan ekonomi lainnya. Erupsi yang terjadi sepanjang beberapa bulan lamanya itu telah membuat lahan pertanian warga setempat porak poranda.

“Kami dari Pasebaya sudah mengoordinasikan masalah ini dengan jajaran pemerintah. Terkait bagimana dengan kehidupan mereka di sana. Saat ini memang mereka tidak bisa bercocok tanam, kendati ada beberapa warga atau petani yang nekat untuk membeli bibit tanaman dan sapi untuk ternak mereka dengan penuh risiko karena melihat rumput mulai menghijau,” bebernya. Namun demikian masyarakat disana juga membutuhkan pasokan bahan pangan mengingat sebagaian besar masyarakat Sigra hidup dari bertani.

wartawan
Redaksi
Category

Dibangun SPAM, Pancuran Telaga Mas Bitera tak Ngucur

balitribune.co.id | Gianyar - Sumber air yang melimpah dan disucikan serta digunakan sehari-hari oleh warga Kelurahan Bitera, dimodernisasi dengan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Namun sayang, proyek senilai Rp97,3 juta dari APBD Gianyar 2025 ini justru tidak sesuai harapan. Ironisnya, warga kesulitan memanfaatkan air tersebut, karena air di pancuran  baru tidak mengucur.

Baca Selengkapnya icon click

Semester I 2025, Gianyar Tambah 136 Kasus Baru HIV

balitribune.co.id | Gianyar - Meski tidak se-phobia stigma lama, kasus positif HIV  nyatanya terus membengkak. Di Gianyar, dalam enam bulan pertama di tahun 2025 malah bertambah signifikan yakni mencapai 136 kasus baru. Angka ini pun hanya didapat lantaran hasil test HIV yang terdata di Dinas Kesehatan Gianyar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

21 Hari PascaBanjir Bandang, 25 Rumah di Tengading Masih Terendam Banjir

balitribune.co.id | Amlapura - Memasuki hari ke 21 pasca banjir bandang di Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem pada 10 dan 12 September 2025, saat ini sebanyak 25 rumah warga di wilayah Banjar Dinas Tengading masih terendam banjir. Kendati demikian, genangan banjir sudah berangsur surut dari sebelumnya setinggi lutut hingga dada orang dewasa, saat ini genangan banjir sudah setinggi 40 hingga 70 Centimeter. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Polisi Berpangkat Aiptu Jambret Pedagang di Pancasari

balitribune.co.id | Tabanan - Seorang polisi berinisial IWS (51), nekat menjambret perhiasan pedagang di Banjar Giri Loka, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Selasa (30/9/2025). Aksi IWS yang dilakukan di siang hari itu, bahkan disertai dengan kekerasan terhadap korbannya bernama Kadek Suartini (50). 

Baca Selengkapnya icon click

BRI Region 17/Denpasar Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

balitribune.co.id | Denpasar - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Region 17/Denpasar menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung secara khidmat di Aula Kantor BRI Region 17/Denpasar, Rabu (1/10).

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Regional CEO BRI Region 17/Denpasar, Hery Noercahya, dan diikuti Insan BRILiaN  di wilayah kerja Region 17, Regional Audit Office dan Branch Office se-Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.