Dalam Tiga Bulan Kasus Gigitan Anjing Liar di Karangasem Capai 300 Kasus, 30 Ekor Positif Rabies | Bali Tribune
Diposting : 30 March 2023 02:10
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune/ VAKSINASI - Petugas vaksinator lapangan Dinans Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem lakukan vaksinasi anjing.

Balitribune.co.id | Amlapura - Kasus gigitan anjing liar di Kabupaten Karangasem dalam tiga bulan terakhir ini terus mengalami tren peningkatan. Dari 256 kasus gigitan yang terjadi pada Bulan Januari hingga Februari 2023 sebanyak 265 kasus gigitan kini naik menjadi 300 kasus gigitan di bulan Maret ini 2023 ini.

Untuk mengantisipasi kasus rabies di tegah peningkatan kasus gigitan  anjing liar ini, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Karangasem, terus mempercepat penuntasan vaksinasi rabies di seluruh kecamatan, utamanya yang masuk zona merah rabies. Dari 13.684 ekor total populasi anjing di Karangasem, yang sudah tervaksin Anti Rabies sebanyak 13.172 ekor. Sementara yang belum tervaksin rabies sebanyak 512 ekor anjing.

Artinya capaian vaksinasi Anti Rabies sudah mencapai 95 persen dari total populasi anjing di Karangasem. “Untuk antisipasi jelas yang pertama kita melakukan vaksinasi anti rabies secara massif. Selama stok vaksin masih ada, kita akan terus bergerak melakukan vaksinasi anjing ke seluruh desa sasaran dan atau yang ada kasus,” tegas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah, kepada Bali Tribune, Rabu (29/3/2023).

Upaya lainnya pihaknya juga memfasilitasi desa adat di seluruh desa di Kabupaten Karangasem, untuk membuat pararem berkaitan dengan penanggulangan rabies. Sementara untuk menekan jumlah populasi anjing di Karangasem yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, Dinas Pertanian juga akan melakukan Depopulasi dengan cara sterilisasi anjing. “Untuk Depopulasi dengan cara sterilisasi anjing, kita akan bekerjasama dengan beberapa yayasan,” tandasnya.

 National Technical Advissor, Food And Agriculture Organisation (FAO) Indonesia, Andri Jati Kusuma, menyebutkan. Untuk memantau perkembangan kasus rabies pasca vaksinasi, pihaknya melaksanakan survey lapangan. Diakuinya kasus Rabies di Bali mengalami peningkatan, utamanya di Tahun 2022 lalu.

Karena itu pihaknya terus mendukung pemerintah daerah dalam penanganan kaksus rabies, utamanya kasus gigitan anjing liar. “Ekologi anjing di Bali itu 95 persennya diliarkan oleh pemiliknya. Ini juga menjadi permasalahan yang dihadapi petugas vaksinator lapangan. Nah untuk anjing yang diliarkan dan sulit ditangkap ini, kami merekomendasikan penanganan dengan cara di jaring atau vaksinasi dengan cara dislumpit,” ujarnya.