Dampak Meningitis, Harga Babi Anjlok | Bali Tribune
Diposting : 26 April 2023 11:34
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ BABI - Aktifitas peternakan babi di Bangli.

Balitribune.co.id | Bangli - Imbas dari mencuatnya kasus meningitis yang terjadi di Kabupaten Gianyar beberapa waktu lalu, berdampak pada menurunnya harga  jual babi. Kini harga babi di tingkat peternak Rp 35 ribu per kilo.

Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (Gupbi) Bangli, Sang Putu Adil tidak menampik  jika harga babi sangat sensitif terhadap isu-isu ataupun kasus yang merebak. Seperti  kasus ASF dan yang terbaru  penyakit meningitis yang terjadi di Gianyar.

 "Sebelumnya harga babi di pasar lokal Rp 38 ribu hingga Rp 39 ribu per kilo. Sejak  merebaknya kasus mengingitis  harga babi langsung drop di angka Rp 35 ribu per kilo. Begitupun dengan pengiriman ke luar Bali, juga mengalami penurunan dari awalnya Rp 40 ribu per kilo, saat ini menjadi Rp 37 ribu hingga 38 ribu per kilo," ungkapnya, Selasa (25/4/2023).

Dengan harga jual Rp 35 ribu per kilo peternak tidak mendapatkan untung. Melainkan hanya cukup untuk menutup biaya operasional saja. Mulai dari modal beli bibit, pakan, air minum, hingga bayar tenaga. Beber Sang Putu Adil  jika kualitas babi di Bangli aman untuk dikonsumsi. Ia juga menjelaskan, sejatinya babi yang aman untuk dikonsumsi adalah babi yang kondisinya sehat.

"Kalau yang disembelih babinya dalam kondisi sehat, maka tidak ada kandungan penyakit. Karena  yang kena meningitis itu pasti kondisinya sakit. Beberapa ciri yang bisa dilihat yakni kondisi babi lumpuh dan mata bengkak. Tapi mata bengkak bisa juga karena hog cholera, bisa ASF, Namun yang menentukan secara pasti adalah hasil lab," sebut peternak asal Kecamatan Tembuku ini.

Sang Putu Adil meminta pada masyarakat agar lebih selektif saat membeli daging babi. Selain itu saat  mengolah babi secara baik dan benar. "Memasaknya harus di suhu diatas 100 derajat Celcius, dan jangan gunakan daging mentah,” harapnya.