Dampak Musim Penghujan, Terjadi Kerusakan Infrastruktur | Bali Tribune
Diposting : 3 December 2020 21:33
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / Tanggul sisi barat Bendung Sebual yang tergerus dan amblas akibat hujan deras.

balitribune.co.id | NegaraSalah satu dampak musim penghujan adalah terjadinya kerusakan infrastruktur. Kali ini hujan yang mengguyur wilayah Jembrana sepekan belakangan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur irigasi. Bahkan dikhawatirkan akan berdampak terhadap permukiman warga sekitar.

Seperti yang terjadi pada bendung Sebual, di Banjar Sebual, Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana. Tanggul di sisi barat bendung ini jebol dan amblas pasca hujan lebat beberapa hari lalu. Akibat jebolnya tanggul bendung di daerah aliran sungai (DAS) Sebual ini, kini bendung yang airnya dimanfaatkan untuk irigasi pengairan ke puluhan hektar sawah di kawasn Subak Lanyah Mendoyo ini kondisi mengkhawatirkan lantaran tanggul bendung yang menjadi dinding sisi barat bendung tersebut kini hanya tinggal dingding beton.

Terlebih disisi barat bendung tersebut merupakan kawasan permukiman warga. Bahkan lokasi rumah warga sangat berdekatan dengan bendung yang kini tanggulnya dikhawatirkan akan terus tergerus air dan membahayakan. Apalagi di saat musim penghujan, tak jarang debit air mengalami peningkatan lantaran banjir dari hulu.  Penjaga Bendung Sebual, Putu Suarjana Kamis (3/12) mengatakan tanggul bendung di sisi barat tersebut sudah jebol/amblas sejak sepekan lalu, yakni setelah hujan deras yang mengguyur pada Sabtu (28/11) lalu.

Pihkanya mengaku heran tanggul bendung di sisi barat yang posisinya berdekatan dengan rumah warga tersebut tiba-tiba jebol. Bahkan tanahnya juga langsung amblas. Menurutnya warga sekitar yang merasa khawatir dengan kondisi dingding bendung yang sewaktu-waktu bisa kembali tergerus dan amblas, berusaha menanggulanginya dengan mengurug lobang pada tanggul jebol tersebut menggunakan tanah urug. Namun menurutnya diperlukan penanganan permanen agar kerusakan tidak semakin parah dan tidak membahayakan .

"Tumben saya lihat  seperti ini. Tiba-tiba seperti lubang atau sumur sehingga diurug oleh warga penyanding bendung," jelasnya. Kejadian jebolnya senderan bendung tersebut sudah dilaporkannya ke Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Jembrana. Terhadap laporannya tersebut, ia mengaku sudah ditindaklanjuti. Kepala Seksi Pengairan Dinas PUPRPKP menurutnya juga sudah turun langsung melakukan pengecekan kerusakan yang terjadi di areal bendung.