Dampak Penyebaran Virus Corona, Penumpang Kapal Cepat di Padang Bai Menurun Drastis | Bali Tribune
Diposting : 28 January 2020 23:28
Husaen - Bali Tribune
Bali Tribune/ ANTRE - Ratusan penumpang kapal cepat di Dermaga Rakyat Padang Bai antre masuk ke dalam kapal cepat.
balitribune.co.id | Amlapura - Penyebaran virus corona yang pusatnya di Wuhan, China, virus ini juga ditemukan menjangkiti warga di sejumlah negara di Asia dan Eropa yang ada riwayat perjalanan ke China utamanya ke pusat penyebaran virus di Kota Wuhan China, secara tidak langsung juga berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, khususnya Bali.
 
Penurunan aktifitas dan jumlah kunjungan wisatawan asing juga sangat dirasakan oleh para operator kapal cepat di Dermaga Wisata atau Dermaga Rakyat Padang Bai, Karangasem. Dari informasi sejumlah crew darat kapal yang setiap harinya melayani penyeberangan wisatawan asing dari Padang Bai menuju Gili Trawangan, Lombok, NTB, ini jumlah penumpang kapal mengalami penurunan 20-40 persen. Selain itu sejak merebaknya penyebaran virus corona tersebut nyaris tidak ada lagi wisatawan asal Tiongkok atau China yang terlihat menyeberang. 
 
Fenny Anitya, Cruise Ship Attendant atau Pramugari Kapal Cepat MV Ekajaya, kepada koran ini di Dermaga Wisata Padang Bai, Selasa (28/1), membenarkan terkait penurunan jumlah Passenger atau penumpang di kapal cepat tempatnya dia bekerja tersebut. “Sangat menurun pak sejak munculnya virus corona di Wuhan China! Disini juga terkena dapaknya, penurunan penumpang hingga mencapai 20-30 persen dari biasanya,” ucapnya.
 
Lantas apakah sudah ada informasi atau himbauan dari pemerintah terkait merebaknya penyebabran virus corona terhadap operator kapal cepat? Fenny mengaku sejauh ini belum ada, namun beberapa hari lalu ada petugas yang memasang semacam poster yang isinya menghimbau agar para crew kapal cepat selalau menjaga kesehatan dan mengenakan masker untuk antisipasi infeksi virus corona. Sedangkan untuk pemeriksaan suhu tubuh menggunakan detektor sejauh ini belum ada terlihat.
 
Untuk diketahui, setiap harinya Dermaga Rakyat Padang Bai yang merupakan dermaga wisata tempat sandar dan bongkar muat kapal cepat pengakut wisatawan ini ada 1000-1800 orang wisatawan yang menyebrang menggunakan kapal cepat ke Gili Trawangan atau ke Gili Air, Lombok. Namun sejak merebaknya penyebaran virus corona tersebut jumlah penumpang menurun drastis, dan saat ini rata-rata penumpang kapal cepat berkisar antara 800-900 orang penumpang saja.
 
Berkaitan dengan isu merebaknya penyebaran virus corona ini, sejumlah wisatawan asing yang ditemui koran ini di Dermaga Rakyat Padang Bai menyarankan agar Pemerintah Indonesia menerapkan standar keamanan, pencegahan dan penanganan masuknya virus corona ke indonesia. Tyrene, salah satu wisatawan asing asal Ukraina, mengatakan sebaiknya pemerintah Indonesia mencegah masuknya wisatawan maupun warga China ke Indonesia, hingga kasus virus corona ini benar-benar hilang. “Apalagi di sini (di Bali, red) banyak wisatawan dari berbagai negara, peran pemerintah Indonesia sangat penting untuk melindungi warga dan wisatawan yang berlibur di Bali. Kami sebenarnya tidak terlalu khawatir, tapi jika penyebaran virus ini tidak terkendali, kami pasti akan khwatir juga,” ungkapnya. 
 
Tyrene juga mengatakan sebaiknya pemerintah mulai membagikan masker untuk melindungi warga dan wisatawan.