BALI TRIBUNE - Menuju Pilkada Gianyar 2018, suasana politik di Gianyar mulai menghangat, bahkan menyandingi PDIP yang sudah bersosialisasi lebih awal. Sedikitnya ada empat parpol, yaitu Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKPI yang deklarasikan “Koalisi Gianyar Bangkit” (KGB).
Sejumlah kandidat pun diundang khusus, salah satunya I Made Dana, yang dengan tegas menyatakan siap menjadi “nahkoda” kebangkitan Gianyar sebagai calon bupati (cabup). Dana yang kini menjabat Ketua DPC Perindo Gianyar, menyatakan kesanggupannya sebagai kandidat yang akan dijagokan KGB, bahkan untuk memperkuat posisi KGB, dirinya juga mengaku sedang intens melakukan pendekatan ke Partai NasDem dan Hanura untuk ikut bergabung. “Kami dari Perindo tentunya siap bergabung di KGB,” terang Made Dana, Minggu (18/6).
Disinggung mengenai Paket Dewa (Made Dana-Dewa Wardana) yang sudah dideklarasikan, disebutkan jika sifatnya dinamis. Maksudnya, paket yang dideklarasikan sebelumnya itu tentunya akan mengikuti dinamika politik yang ada, apalagi dirinya dan Dewa Wardana sama-sama di Perindo. “Untuk kebangkitan Gianyar, tentunya semua cerminan masyarakat harus kombinasikan koalisi,” terangnya.
Meski proses penjaringan bakal calon di KGB belum berproses, Made Dana mengaku sudah melakukan dharma suaka di beberapa tempat untuk memohon dukungan, bila dirinya mendapat rekomendasi dan maju sebagai cabup dari kendaraan KGB. Made Dana tidak menyebutkan siapa yang akan berpaket dengan dirinya, mengingat parpol koalisi masih akan menjaring nama. “Siapa yang mendampingi saya, itu kewenangan pengusung KGB yang menentukan. Yang jelas saya siap bekerja sama,” katanya.
Ketua DPD Partai Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana menyebutkan, dengan tersedianya kendaraan tersebut, masing-masing parpol koalisi nantinya akan membawa nama-nama yang akan diajukan ke pilkada. Masing-masing parpol akan mengajukan nama, setelah itu baru akan diseleksi bersama untuk dipilih posisi Gianyar-1 dan Gianyar-2. “Kandidat yang terpilih nanti, selain memiliki elekbilitas yang tinggi juga mesti memiliki dukungan,” terangnya.
Namun ketika diminta untuk menyebutkan nama-namanya, Dauh Wijana mengatakan silahkan media yang menganalisa lagi. Meski nama-nama yang sebelumnya ada dalam jajaran survei sudah diinventaris dan kini menunggu hasil survei terakhir.
Nama-nama yang sebelumnya mencuat adalah Made Dana (tokoh dari Desa Taro), Cokorda Gede Asmara (Demokrat), Cokorda Raka Kertyasa (Golkar), Cokorda Ngurah Suyadnya (Golkar), Ida Bagus Gaga Adi Saputra (birokrat), Cokorda Ngurah Pemayun (birokrat), dan sederet nama lainnya.