Diposting : 8 July 2019 14:07
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Pelaku bisnis di bidang elektronik di Denpasar saat ini memperluas jaringan usahanya seiring membaiknya perekonomian masyarakat di Pulau Bali. Pencapaian target penjualan barang-barang elektronik setiap tahunnya, menandakan kemampuan ekonomi masyarakat Kota Denpasar dan sekitarnya kian lebih baik dikarenakan perkembangan sektor pariwisata.
Owner Bali Electronic Center (BEC), Jaya Anggrawan saat pembukaan gerai di Buluh Indah Denpasar, Jumat (5/7) mengatakan, setiap tahun tercatat pertumbuhan penjualan produk-produk elektronik semua brand baik itu TV, kulkas, mesin cuci dan lainnya di gerai BEC Teuku Umar mencapai 15%. Namun pihaknya pun optimistis jika pertumbuhan penjualan barang-barang yang menunjang gaya hidup masyarakat ini bisa tumbuh 20% setiap tahunnya. "Dengan adanya pembukaan gerai baru ini target market kami di kawasan Denpasar Barat dan Badung," ujarnya.
Namun dikatakan Jaya, khusus untuk penjualan produk-produk LG pihaknya menerima laporan pertumbuhan hingga 40an%. Saat ini produk TV dan disusul kulkas yang mendominasi penjualan semua brand baik itu LG, Sharp, Polytron dan lainnya. "Karena memang masyarakat lebih mengutamakan hiburan audio visual," katanya.
Sementara itu Branch Manager LG Elektronik, Sugito pun menyatakan hal senada, bahwa untuk saat ini produk brand dari LG masih diminati konsumen. Produk yang mendominasi penjualan adalah televisi sebesar 40%. Namun pertumbuhan penjualan televisi mulai kecil karena akhir-akhir ini masyarakat cenderung membeli kulkas, mesin cuci dan AC untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. "Meski penjualan televisi mendominasi tetapi pertumbuhannya mulai kecil, yang pertumbuhannya tinggi yaitu kulkas, mesin cuci dan AC," bebernya.
Menurut Sugito, TV dengan layar lebih lebar sekarang ini lebih diminati masyarakat dikarenakan daya beli sudah mulai membaik. Begitupun kemampuan ekonomi masyarakat cukup bagus, sehingga berdampak pada penjualan produk elektronik yang premium.
Disamping karena daya beli yang bagus, permintaan produk premium semakin diminati karena fitur-fiturnya lengkap dan pertimbangan dari sisi kualitas. "Kita jaga kualitas bukan hanya perang harga, fitur-fitur juga mendukung. Kita sudah lama main di barang premium, orang-orang sudah tahu. Dibantu dengan ekonomi yang bagus di Bali. Jadi daya beli lebih kuat mendukung penjualan barang-barang premium," terang Sugito.
Sementara itu untuk penjualan semester II tahun 2019 ini diharapkan bisa mencapai pertumbuhan 5-10%, namun pihaknya menargetkan 15%. "Saat ini politik dan Pilpres sudah selesai, orang akan fokus kerja. Jadi bisnis mulai normal," harapnya.