Bangli, Bali Tribune
Setelah sempat mereda, penyakit demam berdarah kembali mulai menyerang warga. Beberapa warga Banjar Kawan Bangli dilaporkan harus menjalani rawat inap di RSUD Bangli karena diserang penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aides Agepty.
Hal ini diungkapkan anggota DPRD Bangli I Nengah Wedana saat menyinggung masalah kasus DB yang terjadi belakangan ini, Selasa (7/10). Dia mengatakan boming DB sempat terjadi di kisaran bulan Mei – Juli dan memasuki bulan Agustus samapi peterngahan bulan September sempat mereda. Namun akhir bulan September kembali ditemukan kasus DB yang menyerang beberpa warganya.
Politisi dari PKPI ini melihat, selain faktor kebersihan lingkungan kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi faktor penyebab kembali berjangkitnya penyakit DB. Wedana melihat air hujan yang tertapung di wadah-wadah kosong menjadi media untuk berkembangnya nyamuk aides agepty. Maka untuk itu, anggota dewan tiga kali periode ini mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Kadis Kesehatan Bangli dr I Nengah Nadi mengatakan melihat data memang terjadi penurunan kasus DB yang terjadi. Untuk bulan Agustus jumlah penderita DB sebanyak 109 orang dan untuk bulan September sebanyak 78 pasien.Dia mengajakan masyarakat untuk tetap waspada, karena cuaca yang tidak menentu seperti saat ini bisa saja nyamuk kembali berkembang biak.
Kata Kadis, salah satu langkah yang paling tepat untuk memutus mata rantai berkembang biaknya nyamauk aides agepty yang menjadi biang penyebab DBD adalah dengan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN). “Selain fogging, salah satu yang paling efektif adalah PSN,” ujar I Nengah Nadi.