
balitribune.co.id | Denpasar - Sebelum menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan pertemuan Senior Workshop on International Rules Governing Military Operations (SWIRMO), Kepala delegasi regional International Committee of Red Cross (ICRC) untuk Indonesia dan Timor Leste Alexandre Faite beserta rombongan menyempatkan diri dan meluangkan waktu untuk melakukan kunjungan kehormatan ke Makodam IX/Udayana, akhir pekan lalu.
Kedatangan Alexandre Faite didampingi Penasehat Hukum ICRC dan Penasehat Bidang Kemanusiaan ICRC disambut Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Harfendi di Ruang Rapat Kasdam IX/Udayana. Turut mendampingi Jenderal Harfendi antara lain, Kakumdam dan Kakesdam IX/Udayana, Karumkit Tk II/Udayana, Waasintel dan Waasops Kasdam IX/Udayana,
Selain menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Kasdam IX/Udayana bersama staf yang berkenan menerima dan menyambut kunjungannya di tengah kesibukan dalam melaksanakan tugas, selaku pimpinan rombongan, Alexandre Faite memperkenalkan satu persatu staf yang mendampinginya.
"Adapun maksud dan tujuan kunjungan ini, untuk mempererat silaturahmi juga menyampaikan Program Nilai Kemanusiaan di Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Fakultas Hukum (FH) Universitas Udayana (Unud). Selanjutnya, ICRC dan FH Unud mengadakan kegiatan seminar dan FGD mengenai konvergensi antara adat Bali dengan Hukum Humaniter Internasional (HHI) sebagai upaya untuk melindungi martabat manusia pada saat konflik bersenjata terjadi," jelasnya.
Pihak ICRC juga bekerjasama dengan jajaran TNI mengadakan SWIRMO atau lokakarya mengenai aturan internasional yang mengatur operasi militer. "Kegiatan SWIRMO ini melibatkan lebih dari 100 perwira militer dari 80 negara lebih di seluruh dunia yang akan dilaksanakan di Bali pada November 2022 mendatang. Ini merupakan pertama kalinya bagi Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan SWIRMO ini," katanya.