Diposting : 12 May 2020 23:40
Agung Samudra - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Bangli - Bermain layang-layang yang biasanya ramai ketika memasuki musim libur sekolah beberapa tahun belakangan ini seperti ditinggalkan karena kalah bersaing dengan permainan modern. Namun di tengah merebaknya Covid-19, bermain layang-layang mendapat tempat lagi.
Menurut Kadek Arta Yoga, bermian layang-layang mengingatkan dirinya ketika masih duduk di bangku sekolah. Biasanya bermain layang-layang dilakukan ketika memasuki musim liburan. “Seperti mengingatkan kembali kenangan masa lalu ketika masih duduk di bangku sekolah,” ujar Kadek Arta Yoga ditemui saat sedang menaikkan layangan, Selasa (12/5).
Kata Arta Yoga, bermian layangan memang sempat hilang karena terpinggirkan oleh permainan modern. Permainan ini muncul lagi tatkala pandemic Covid-19, untuk mengisi waktu luang di tengah pembatasan aktifitas masyarakat. ”Untuk menghilangkan rasa penat di rumah diisi dengan kesibukan yakni dengan bermian layang-layang,” ungkap pemuda asal Banjar Pande, Kelurahan Cempaga Bangli ini.
Pantauan di beberapa lokasi persawahan kini ramai dijadikan tempat untuk bermain layang-layang. Seperti di areal perawahan Uma Pule, Banjar Pule, Kelurahan Kawan, Bangli, tampak beberapa pemuda asal asyik menaikkan layang-layang. Teriknya sinar matahari tidak menjadi halangan mereka untuk menaikkan layang-layang. ”Dengan bermain layang-layang selain untuk mengisi waktu luang juga untuk mencari keringat, biasanya bermian laying-layang dimulai pukul 14.00 wita sampai pukul 17.00 wita,” ujar I Nyoman Widiana Usrok.